Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Guyurkan Dana US$700 Juta ke Indonesia

Bank Dunia menyepakati dua pinjaman pembangunan atau DPLS (development policy loans) senilai US$700 juta untuk mendukung upaya reformasi struktural yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia menyepakati dua pinjaman pembangunan atau DPLS (development policy loans) US$700 juta untuk mendukung upaya reformasi struktural yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.

DPLs tersebut disepakati oleh para Direktur Dewan Eksekutif Bank Dunia sebagai bentuk partisipasi bank yang berbasis di Washington itu dalam mengatasi kemiskinan, menaikkan kemakmuran, memperkuat manajemen keuangan publik, dan meningkatkan konektivitas di Tanah Air.

Termasuk dalam DPLs yang diloloskan Rabu (20/11/2013) itu adalah DPL institusional, administrasi pajak, sosial, dan investasi (institutional, tax administration, social and investment/INSTANSI) dan DPL Konektivitas yang diinisiasi tahun lalu.

DPL INSTANSI dibayarkan sejumlah US$400 juta. Bantuan tersebut ditujukan untuk memperkuat belanja jaringan pengamanan sosial yang akan mengurangi rumah tangga yang rentan miskin.

Bantuan itu juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat perlindungan sosial melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mulai diimplementasikan tahun depan.

DPL tersebut juga akan menyokong reformasi pengelolaan keuangan publik, sebagai kontribusi penting Bank Dunia dalam meningkatkan pengadaan jasa di ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.

Adapun program DPL Konektivitas dibayarkan senilai US$300 juta, dengan tujuan untuk memperkuat kerangka kerja kebijakan bagi perbaikan logistik perdagangan dan fasilitasi, infrastruktur, transportasi, serta teknologi komunikasi informasi (information communication technology/ICT). 

“Tantangan institusional dan birokratis adalah hambatan utama dalam meningkatkan konektivitas dan pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini,” kata Ndiame Diop, Kepala Ekonom dan Penasehat Ekonomi Bank Dunia di Indonesia.

 Dengan mengatasi kedua tantangan tersebut, lanjut Diop, perekonomian dan pertumbuhan produktivitas Indonesia akan terdongkrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper