Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dokter Dewa Ayu Ditahan, IDI Minta Dokter Tidak Mogok Kerja

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta seluruh dokter di seluruh Indonesia, terutama di Manado, tidak melakukan aksi mogok kerja dan praktik, menyusul keprihatinan terhadap penahanan dokter Dewa Ayu Sasiary Pratiwi.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta seluruh dokter di seluruh Indonesia, terutama di Manado, tidak melakukan aksi mogok kerja dan praktik, menyusul keprihatinan terhadap penahanan dokter Dewa Ayu Sasiary Pratiwi.

"Bila kalangan dokter mogok 3 hari, nanti kalau ada keluarga dan masyarakat yang sakit, siapa yang akan menolong, termasuk pasien di rumah sakit," kata Zaenal Abidin, Ketua Umum PB IDI di sela-sela diskusi bulanan yang diadakan di Kantor IDI Jakarta, Senin (18/11/2013).

Zaenal menuturkan semula para dokter di Manado berencana melakukan mogok kerja selama 3 hari, mulai Senin, 18 November ini. "Setelah dibicarakan, aksi mogok itu kita alihkan pada aksi lainnya yang lebih terukur dan tidak merugikan masyarakat," ungkapnya.

Rencana mogok kerja ini dilakukan para dokter, katanya, atas solidaritas dan keprihatinan terhadap kasus kriminalisasi terkait dengan penangkapan dan penahanan dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, Sp.OG di Manado.

Dewa Ayu Sasiary merupakan terpidana dalam kasus malapraktik terhadap korban Julia Fransiska Makatey. Julia meninggal dunia saat melahirkan anaknya secara sectio cesaria (operasi) di RS Kandow Manado pada 10 April 2010, pukul 22.00 di Ruang Operasi RSUP Kandou Manado.

Menurut Zaenal, kasus penangkapan dan penahanan dokter Dewa Ayu di Manado tersebut adalah pertaruhan besar dari profesi dokter di Indonesia.

"Ini adalah pertaruhan mati hidupnya profesi kedokteran di negeri ini. Kita harus pertahankan dan harus menang. Saya sudah sampaikan masalah ini kepada Menteri Kesehatan. Bila kasus seperti ini dibiarkan, akan membahayakan perofesi kedokteran ke depannya," ungkap Zaenal.

Dia menuturkan saat dokter menolong pasien dengan benar, tapi akhirnya pasien meninggal, tak bisa dokter langsung ditahan. Ini perlu penyelidikan yang lebih mendalam dari semua bidang dan ahli terkait.

"Bila dokter terancam dalam praktik, nantinya tidak akan berani mengambil risiko dalam pekerjaannya. Sehingga pengobatan pasien pun tidak akan tuntas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper