Bisnis.com, JAKARTA—Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta menandatangani nota kesepakatan tingkat pelayanan dan tingkat jaminan pelayanan dengan sembilan operator taksi yang beroperasi di bandara tersibuk di Indonesia itu.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto mengatakan kesepakatan itu merupakan komitmen penyedia taksi resmi berstiker di Bandara Soekarno-Hatta guna memperoleh persepsi yang sama dan efektif dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
Selain itu, langkah ini juga sebagai salah satu upaya Bandara Soekarno-Hatta menuju world class airport.
“Di dalam Tingkat Pelayanan dan Tingkat Jaminan Pelayanan ada beberapa kriteria sebagai tolok ukur, yang jelas, komitmen ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang baru akan melakukan perjalanan dengan pesawat atau penumpang yang baru tiba di bandara,” katanya, Jumat malam (15/11/2013).
Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan pada Jumat (15/11/2013) sore oleh Senior Manager Airport Service Bandara Soekarno-Hatta Dani Indra Iriawan, Senior GM Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi, Sekjen Organda Andriansyah, Direktur LLAJ Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo, dan sembilan perwakilan operator taksi.
Adapun sembilan operator taksi itu adalah Blue Bird Group, Express Group, Taxiku Group, Primajasa Group, Borobudur Group, Gamya Group, Gading Taksi Group, Royal City, dan Diamond.
Menurut Daryanto, sejumlah yang diukur dalam Tingkat Pelayanan dan Tingkat Jaminan Pelayanan taksi stiker bandara ialah pelayanan, personil, kendaraan taksi, pengawasan dan pengendalian dari operator, dan sanksi dari operator ke personil.
Pihaknya menargetkan sembilan operator taksi itu agar kriteria pelayanan harus terpenuhi 100%. Kriteria tersebut akan diukur dengan metode pengukuran spesifik atau secara acak (random).
Di sisi lain, persentase tingkat pelayanan oleh operator akan dievaluasi secara berkala dan menjadi dasar pengurangan kuota armada, titik muat taksi stiker di terminal dan perpanjangan kerjasama, atau pemutusan kerjasama di bandara apabila layanan di bawah standar yang ditetapkan.
“Langkah ini merupakan salah satu upaya Bandara Soekarno-Hatta menuju world class airport. Kita harus terus meningkatkan pelayanan di bandara,” ujar Senior GM Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi.