Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas PLTU Sumalindo di Kaltim akan Ditambah 60MW

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. (SLJ) akan memperluas bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan menambah kapasitas produksi sebanyak 60 Mega Watt.

Bisnis.com, SAMARINDA- PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. (SLJ) akan memperluas bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dengan menambah kapasitas produksi sebanyak 60 Mega Watt. Saat ini produksi yang sudah berjalan 17,5 MW di dua lokasi di Kalimantan Timur.

"Kebutuhan Pemprov Kaltim terhadap daya listrik hasil dari PLTU masih tinggi. Ini peluang bisnis yang cukup bagus," kata Rudy Gunawan, Direktur PT SLJ, di sela-sela kunjungan ke kawasan HPH PT SLJ IV di Berau, Kaltim, Kamis (14/11/2013).

Dia menjelaskan saat ini pembangkit listrik dengan bahan baku batubara itu berada di Samarinda, dengan hasil produksi 7,5 MW per bulan. Satu lagi terletak di Senoni, Tenggarong, dengan kapasitas 15 MW.

"Sekitar 6 MW produksi PLTU di Samarinda kami jual ke PLN. Begitu juga seluruh hasil produksi di Tenggarong (15 MW) di jual ke PLN," ujar Rudy dan menambahkan kedua PLTU itu dikelola oleh melalui anak usahanya PT Kalimantan Powerindo, anak usaha PT SLJ.

Menurut dia, untuk Samarinda PLTU-nya akan ditambah sebanyak 10 MW lagi sehingga seluruhnya menjadi 17,5 MW, sementara untuk Tenggarong ditambah 50 MW.

"Kami menargetkan pada akhir 2014 nanti, yang di Samarinda sudah bisa beroperasi semua. Sedangkan yang di Tenggarong, kami masih menunggu investor untuk joint venture, dan pembangunannya diperkirakan bisa selesai dalam 3 tahun," ungkapnya.

Kebutuhan dana untuk pengembangan PLTU ini, katanya, sekitar US$10 juta untuk PLTU Samarinta. "Di Samarinda sudah siap, tinggal menambah satu turbin, jadi masih bisa pakai dana sendiri,"  lanjut Rudy.

Adapun untuk PLTU Tenggarong, katanya, perlu investor baru karena membutuhkan dana cukup besar mencapai US$40 juta. PLTU yang sudah ada tersebut dibangun pada 2007 dengan investasi US$1,2 per MW.

Eko Arief Suratmono, Playmill Plant Manager PT SLJ, menambahkan untuk kebutuhan bahan baku PLTU, yaitu batubara, dibeli dari perusahaan daerah.

Menurut dia, cara produksi PLTU ini dengan konsorsium."Kami menyiapan mesin dan tenaganya, perusahaan daerah siapkan batubaranya. Nanti hasilya dibagi. Selama ini PLTU itu dijual ke PLN dengan harga RP852/kwh. Untuk perusda Rp520/kwh, sisanya untuk SLJ Rps332/kwh," jelas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper