Bisnis.com, JAKARTA—Ditjen Pajak menyebutkan hasil program Sensus Pajak Nasional (SPN) saat ini belum sesuai harapan dikarenakan keterbatasan jumlah pegawai di tiap Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Direktur Pelayanan Penyuluhan dan Humas Ditjen Pajak Kismantoro Petrus mengatakan program SPN belum cukup optimal karena program tersebut merupakan gabungan antara sensus dan sosialisasi pajak, sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
“Orangnya nggak ada, jadi saat ini tiap KPP itu rata-rata cuma ada lima pegawai saja, misal satu orang cuma lima orang yang disensus berarti cuma 25 orang per hari. Pengisisan formulir sensus kan perlu waktu jadi memang progres agak lambat,” tuturnya, Rabu (13/11/2013).
Menurutnya, sasaran dari SPN tersebut a.l wajib pajak (WP) yang belum terdaftar, WP yang terdaftar namun belum menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) dan WP yang sudah menyampaikan SPT, namun belum tepat bayar pajaknya.
Sayang, Kismantoro tidak menyebutkan realisasi dari hasil SPN tersebut sepanjang tahun berjalan ini, maupun target dari sensus pajak pada tahun ini. Namun demikian, dia menjanjikan realisasi data tersebut akan diberikan pada akhir November 2013 mendatang.
Seperti diketahui, program SPN merupakan salah satu dari program ekstensifikasi Ditjen Pajak dalam menambah WP. Namun, rendahnya jumlah pegawai menjadi hambatan yang paling besar dalam mengoptimalkan program tersebut.
Selain itu, Ditjen Pajak juga diketahui telah menjaring 3,23 juta WP baru dalam sensus pajak sepanjang 2011-2012. Penambahan WP tersebut terdiri dari orang pribadi sebanyak 2,95 juta WP, dan WP badan usaha sebanyak 280.000 WP.
Adapun pada tahun ini, Ditjen Pajak menargetkan penjaringan WP orang pribadi baru sekitar 2-3 juta WP, dan WP badan usaha baru sekitar 200.000-300.000 WP.
Selain itu, Ditjen Pajak juga berharap program e-KTP dapat segera membantu penambahan wajib pajak baru. (ra)