Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bakal Perluas Investasi Di Indonesia

Sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak sektor industri berencana mempeluas investasi manufaktur di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak sektor industri berencana mempeluas investasi manufaktur di Indonesia.

Ralph L. Boyce, Presiden Boeing untuk wilayah Asia Tenggara, perusahaan penerbangan asal AS, mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pengusaha di Indonesia seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo untuk membuat penawaran.

“Kami perlu mencari tahu apa yang diperlukan Indonesia, bagaimana kemampuannya dan kemungkinannya dalam bersaing,” katanya usai bertemu Menteri Perindustrian M.S Hidayat, di Kantor Kemenperin, Selasa (12/11/2013).

Pada intinya, kata Ralph, perusahaannya akan fokus pada kebutuhan komponen pesawat terbang, helikkopter dan sebagainya.

Alexander Feldman, Ketua US-Asean Business Council, mengatakan selain sektor industri pesawat terbang, perusahaan-perusahaan AS lain juga melihat potensi industri berbasis kelapa sawit di Indonesia.

“Tidak ada rencana khusus yang kami bicarakan dengan Menteri hari ini, tapi banyak dari perusahaan kami mencoba untuk melakukan itu [investasi]. Menurut saya, mungkin salah satu perusahaan kami akan mengumumkannya pada beberapa bulan mendatang,” jelasnya.

Dia mengatakan saat ini sudah ada 20 perusahaan AS yang sudah berinvestasi lebih dulu di Indonesia, seperti Nike, P & G, Coca-Cola, Chevron, Exxon, Conoco Philips dan lainnya.

“Mereka sudah ada di sini, dan sedang mencari cara untuk memperluas ke daerah-daerah lain untuk berbagai bisnis,” ujarnya.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan US-Asean Business Council setiap tahun datang ke Indonesia untuk melaporkan perkembangan investasinya dan melihat peluang ke depan.

Tahun ini ada 50 perusahaan yang datang untuk melihat potensi dan 20 perusahaan lain telah memiliki investasi.

“Selain melaporkan investasinya, mereka beri pujian karena sudah disupport pemerintah. Kalau ada hambatan, mereka akan menyampaikan. Tapi, saya bilang kebijakan Indonesia, kalau ada investasi sebaiknya di luar Jawa,” kata Hidayat.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper