Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Angkut LNG Dari Kalimantan & Papua Naik US$1/MMBtu

PT Pertamina (Persero) memperkirakan biaya pengangkutan LNG dari Kalimantan dan Papua menimbulkan harga tambahan kurang dari US$1 per MMBtu pada gas yang disalurkan melalui pipa Arum--Belawan.

Bisnis.com, LHOKSEUMAWE - PT Pertamina (Persero) memperkirakan biaya pengangkutan LNG dari Kalimantan dan Papua menimbulkan harga tambahan kurang dari US$1 per MMBtu pada gas yang disalurkan melalui pipa Arum--Belawan.

Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto mengatakan jarak angkut LNG yang akan disalurkan melalui terminal regasifikasi Arun dan pipa gas Arun--Belawan tidak menimbulkan dampak besar pada harga tingkat konsumen.

Dia memperkirakan biaya angkut LNG dari Bontang hanya menambah harga gas sekitar US$0,5 per MMBtu, sedangkan ongkos pengangkutan dari Tangguh hanya mendongkrak harga di mulut pipa hingga US$0,7 per MMBtu.

Hari menjamin harga gas yang disalurkan pipa Arun--Belawan semakin lama akan semakin rendah seiring masuknya gas dari sumber-sumber lain karena sifat pipa yang terbuka terhadap akses perusahaan lain (open access).

'Saya tambahkan untuk Arun--Belawan bukan hanya 'sharing' dengan BUMN, tapi ada dengan perusahaan lain. Ada Medco," katanya, Minggu (10/11/2013).

Dia menjelaskan Pertamina saat ini sudah menyiapkan rancangan koneksi pipa Arum--Belawan dengan lapangan gas Blok A di Kuala Langsa yang dikelola Medco.

Buat pembeli gas bisa murah. kita bisa mix gas hasil regasifikasi tadi dengan yang dari Medco. Banyak hal yang bisa kita kembangkan," kata Hari.

Presiden Direktur PT Pertagas Hendra Jaya mengakui harga gas di mulut pipa Arun--Belawan menjadi lebih tinggi karena proses pengangkutan dan regasifikasi.

Namun, dia menegaskan kehadiran pipa gas tersebut adalah masih alternatif sumber energi yang lebih murah bagi industri-industri di Sumatera Utara yang selama ini harus menggunakan BBM karena tidak memiliki akses pada gas.

"Karena tidak ada sumber lain, tapi jelas masih lebih murah dibandingkan BBM," kata Hendra.

Pertamina, melalui Pertagas, menginvestasikan US$570 juta untuk membangun terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG di Arun dan pipa gas Arun--Belawan.

Proyek pembangunan terminal penyimpanan dan regasifikasi LNG saat ini sudah selesai 25,08%, sedangkan pipa Arun--Belawans sudah rampung 50%. Kedua proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2014.

Kapasitas terminal Arun dirancang memiliki kapasitas 400 MMscfd atau setara dengan 3 juta ton per tahun. Pada saat ini, Pertamina baru mengamankan alokasi LNG sebanyak 120 MMscfd yang seluruhnya dialokasikan untuk PLN.

"Kami akan terus berupaya mencari tambahan pasokan gas agar kapasitas terpasang dari fasilitas tersebut dapat dioptimalkan," janji Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper