Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia (Perindo) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp150 miliar yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis tahun depan.
Direktur Utama Perindo Agus Suherman mengatakan dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis pembenihan ikan, perdagangan ikan, serta membuat gudang pendingin (cold storage) di semua cabang Perum Perindo.
“Kinerja tahun depan diharapkan terus membaik,” katanya, Kamis (7/11/2013).
Sejak beroperasi 8 bulan lalu, Perum Perindo membukukan laba sebesar Rp10,8 miliar atau melonjak 272,4% dibandingkan dengan laba terakhir yang dicetak oleh perusahaan yang dulu bernama Perum Prasarana Perikanan Samudera itu sebesar Rp2,9 miliar pada akhir tahun lalu.
Perum Prasarana Perikanan Samudera diubah menjadi Perum Perindo oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Februari 2013.
Untuk menguatkan entitas baru tersebut, Dahlan menunjuk doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Agus Suherman menjadi direktur utama.
Agus mengatakan ada sejumlah strategi yang dijalankan untuk menggenjot laba perusahaan. Di antaranya, penataan, optimalisasi aset, serta menjalankan prinsip good corporate governance.
Dia dibantu oleh dua direktur lainnya. “Jadi, tidak ada kemudian yang tidak terbuka. Sekarang direksi ada tiga orang,” katanya.
Saat ini, aset lahan Perum Perindo tersebar di sejumlah wilayah, yakni Muara Baru seluas 76 hektare senilai Rp130 miliar, Belawan 30 ha, Pekalongan 33 ha, Pemangkat (Kalimantan Barat) 6 ha, dan Brondong (Jawa Timur) 3,8 ha. (ra)
