Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta meminta manajemen Pelindo II menghentikan wacana penaikkan tarif jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok, mengingat iklim perdagangan ekspor impor maupun antarpulau sedang lesu.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta bidang perdagangan ekspor impor dan kepabeanan, Widijanto mengatakan operator pelabuhan dan pelaku usaha hendaknya lebih fokus dalam menggerakkan pertumbuhan perdagangan dengan menggenjot kegiatan ekspor.
“Jangan terus-menerus merencanakan tarif jasa kepelabuhanan naik. Hal ini sangat mengganggu kegiatan usaha,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/10/2013).
Dia mengungkapkan Kadin menerima informasi bahwa tengah dilakukannya pembahasan antarasosiasi pelaku usaha dan pengelola terminal peti kemas di pelabuhan Priok untuk menyesuaian tarif penumpukan atau storage peti kemas di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
“Sudahlah, jangan membahas penyesuaian tarif melulu, sebaiknya fokus pada percepatan pelayanan di pelabuhan yang lebih efisien agar biaya logistik dapat ditekan,” tuturnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan pelaku usaha saat ini terutama menyangkut peningkatan kinerja di semua lini dan instansi terkait di Pelabuhan agar lalu lintas barang lancar dan tepat waktu.
Kadin DKI, kata dia, mencatat pergerakan perdagangan melalui angkutan laut lewat pelabuhan Tanjung Priok sepanjang tahun ini mengalami penurunan ketimbang tahun lalu, akibat menurunnya kegiatan industri di dalam negeri, serta pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah.