Bisnis.com, BOGOR – Biong atau perantara, tokoh masyarakat, dan aparat pemerintah dituding menjadi salah satu aktor utama terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang makin mengancam ketahanan pangan nasional.
Iskandar Andi Nuhung, pakar pertanian Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan biong, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah kerap menjadi perantara untuk mendekati pemilih lahan pertaanian untuk menjual asetnya.
“Mereka itu kerap jadi kaki tangan pemodal untuk memuluskan usahanya, termasuk untuk mendapatkan lahan,” kata Andi Nuhung dalam seminar tertema Dampak Konversi Lahan Pertanian di Indonesia, Kamis (17/10/2013).
Selain faktor biong, menurut Andi, faktor lain internal yang menyebabkan petani menjual lahannya adalah enclave dari etalase, ada kebutuhan yang mendesak, petani dijanjikan masih bisa menggarap lahannya meski sudah dijual, motivasi bertani sudah menurun, pengaruh lingkungan liberalisasi, dan godaan pendapatan di luar sektor pertanian.
Andi juga menyoroti faktor eksternal yang dihadapi oleh petani sehingga menjual lahan pertaniannya, seperti kebijakan pembangunan, ekspekstasi rasional, politik ekonomi yang tidak memihak pertanian, perang syarat pasar, jaringan, monopoli, liberalisasi dan land rent, hingga faktor budaya.