Bisnis.com, JAKARTA - Operator angkutan barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok menentang rencana penaikkan tarif tol di sejumlah ruas jalan bebas hambatan mulai 11 Oktober 2013.
Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda Provinsi DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan, penaikkan tarif tol khususnya di ruas jalan Jakarta outer ring road (JORR) akan membebani biaya logistik nasional sebab 70% lebih truk trailer pengangkut barang ekspor impor yang dikapalkan maupun di bongkar dari Priok melewati jalur tersebut untuk kegiatan delivery dan distribusinya.
“Otomatis biaya logistik meningkat sebab akses JORR selama ini cukup dominan di manfaatkan armada trailer tersebut,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa (8/10/2013).
Angsuspel Organda DKI, kata dia ,mengatakan hal itu menindaklanjuti Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013 tanggal 04 Oktober 2013 tentang Tarif Jalan TOL yang berlaku diseluruh Indonesia mulai tanggal 11 Oktober 2013 .
Gemilang mengatakan, alasan penolakan kenaikan tariff tol di JORR selain karena akses itu melayani kegiatan eksport import dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok yang sebagian besar melewati jalan tersebut, juga jalan tol JORR adalah rangkaian jalan tol yang melingkari bagian luar Jakarta.
“Namun, tol JORR tersebut sampai saat ini belum selesai pembangunannya sehingga rangkaian lingkaran jalan tersebut belum tersambung atau belum melingkar,” paparnya.
Dia menambahkan, keterlambatan penyelesaian pembangunan ruas tol JORR Semper - Tanjung Priok menyebabkan kemacetan lalu lintas di daerah Tanjung Priok dan sekitarnya sehingga terhambatnya kegiatan angkutan barang setiap hari dari dan ke Pelabuhan.
“Dampaknya pengangkutan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi terganggu,” tuturnya.
Gemilang mengatakan, penolakan Angsusple terhadap rencana penaikkan tariff tol khususnya di ruas JORR tersebut juga diamanatkan pada Keputusan Musyawarah Unit ke-6 Angsuspel Organda DKI pada 24 September 2013. “Kami keberatan dan Menolak kenaikan Tarif Jalan tol JORR khususnya untuk golongan IV dan V,” ungkapnya.
Terhadap penolakkan kenaikan tariff tol JORR tersebut, kata dia , Angsuspel Organda DKI sudah menyampaikan langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. “Kami sudah surati Menteri PU soal ini kemarin (Senin,7/10),” ujar dia.
Ketua Bidang Kepelabuhanan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Erwin Taufan mengatakan, Gisnsi juga menolak rencana kenaikan tarif tol tersebut sebab akan menjadi beban tambahan logistik. “Pelayanan di tol masih buruk belum lagi soal kemacetannya,” ujarnya.