Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap di Batang, Jawa Tengah kembali tertunda mukarena penyelesaian keuangan (financial close) yang dijadwalkan selesai 6 Oktober 2013, mundur 1 tahun ke depan.

Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatra PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Ngurah Adnyana mengatakan keterlambatan pembangunan pembangkit berkapasitas 2x1.000 MW ini pasti akan berpengaruh pada penyediaan energi listrik 2017-2018. Sistem PLTU ini rencananya akan masuk ke sistem Jawa Bali.

"Di samping PLTU Batang sebenarnya ada PLTU yang lain, tetapi penundaan pembangunan PLTU Batang tetap akan berpengaruh pada pasokan listrik Jawa-Bali," katanya Senin (7/10/2013).

Dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik oleh PLN untuk periode 2009-2018, perseroan mencatat pertumbuhan listrik akan meningkat 9,5% setiap tahun. Dari asumsi ini, permintaan listrik pada 2014 di Jawa-Bali akan meningkat menjadi 174,9 Terra wath hour (Twh). Pada 2018, perseroan menyatakan kebutuhan listrik di dua pulau ini akan menjadi 250,9 Twh.

PLN memperkirakan rasio elektrifikasi Jawa-Bali akan meningkat menjadi 80,4% pada 2014. Pada 2018, rasio elektrifikasi meningkat menjadi 95,5%. Tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan rasio elektrifikasi sekitar 79,3%.

Pembangunan PLTU Batang (PLTU Bhimasena) diharapkan untuk memenuhi permintaan listrik di Jawa dan Bali yang semakin tinggi. Proyek ini merupakan salah satu proyek yang mengusung public private partnership (PPP) yang menggunakan skema pinjaman melalui PT.Penjaminan Indonesia (PII).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper