Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis deflasi 0,35% pada Sepetember bisa menekan tingkat inflasi 2013 di bawah 9%.
"Dengan deflasi ini [September] kita optimistis bahwa inflasi pada akhir tahun yang diprediksi 9% tidak terjadi," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Selasa (1/10/2013)
Dia mengatakan pemerintah akan fokus menjaga stabilitas harga pangan untuk mengendalikan inflasi pada 3 bulan ke depan.
Kebijakan impor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan dipertahankan dalam jangka pendek untuk menutupi kekurangan suplai dari produsen domestik.
"Impor bahan pangan untuk menutup kekurangan suplai bersifat sementara," kata Hatta.
Ekonomi Kepala Bank Mandiri (Persero) Tbk. Destry Damayanti mengatakan tingkat deflasi September jauh di atas perkiraan tim ekonomi Mandiri.
Dia memperkirakan dampak deflasi September bisa menekan tingkat inflasi 2013 hingga 8,7% jika pemerintah mampu mengendalikan harga pangan.
"Kita perkirakan masih ada peluang deflasi lagi pada November, tetapi kecil karena deflasi September sudah sangat besar," kata Destry.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Tony Prasetiantono mengatakan deflasi September menandakan dampak penaikan harga BBM bersubsidi hanya sementara.
"Sifatnya benar-benar one shot inflation, atau inflasi yg 'sekali pukul', kemudian normal kembali," katanya.
Tony mengharapkan pemerintah bisa terus mengendalikan tingkat inflasi hingga Bank Indonesia tidak perlu memperketat kebijakan moneter hingga akhir tahun.