Bisnis.com, JAKARTA - Deflasi 0,35% pada September 2013 diperkirakan tidak akan terulang pada bulan-bulan berikutnya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) Oktober akan kembali naik pada Oktober. Deflasi pada September hanya terjadi sebagai dampak inflasi yang tinggi pada Agustus.
"Karena bulan yang lalu tinggi dan memang ada koreksi penurunan harga. Bulan depan, diperkirakan sudah tidak deflasi," katanya, Selasa (1/10/2013).
Agus mengatakan BI tetap memproyeksikan tingkat inflasi pada akhir tahun berkisar pada 9%-9,8%.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan deflasi pada September menandakan tingkat inflasi kembali terkendali.
Tren pergerakan inflasi kembali normal setelah pada bulan-bulan sebelumnya melonjak akibat kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi.
"Oktober inflasi masih [akan] relatif rendah. Sekarang kalau menurut saya, setelah ini trennya back to normal," katanya.
Chatib mengatakan deflasi pada September tidak mengubah target inflasi 2013 pemerintah yang sebesar 9,2%.
Badan Pusat Statistik hari ini mengumumkan tingkat inflasi -0,35% pada September dengan tingkat inflasi inti 0,57%.
Kepala BPS Suryamin memaparkan deflasi tercatat di 53 kota dari 66 kota di Indonesia yang disurvei BPS.
Sorong merupakan kota dengan tingkat deflasi tertinggi sebesar 4,28%, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar (1,7%).