Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KAI Luncurkan KA Ciremai Ekspres

Bisnis.com, BANDUNG—PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengoperasikan KA Ciremai Ekspres jalur Bandung-Cirebon, sebagai salah satu alternatif transportasi baru.

Bisnis.com, BANDUNG—PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengoperasikan KA Ciremai Ekspres jalur Bandung-Cirebon, sebagai salah satu alternatif transportasi baru.

Pengoperasian kereta baru ini dilakukan bersamaan dengan hari jadi PT KAI ke-68, Sabtu (28/9/2013) dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Kejaksaan Cirebon pukul 04.35 WIB dan pukul 13.45 WIB, sedangkan jadwal pemberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 09.15 dan 18.15 WIB.

Dirut PT KA Ignasius Jonan mengatakan KA Ciremai Ekspres ini merupakan salah satu pilihan kemudahan transportasi bagi masyarakat dengan rute Bandung-Cimahi-Cikampek-Jatibarang-Cihaurgeulis-Cirebon.

“Saya tidak peduli apabila ada organda [organisasi angkutan darat] yang menolak karena takut bersaing dengan KA Ciremai Ekspres tersebut,” katanya, Sabtu (28/9/2013).

Jonan mengatakan pihaknya akan terus mengoperasikan KA Ciremai Ekspres tersebut meskipun terdapat pihak-pihak yang merasakan pengoperasian KA Ciremai Ekspres jurusan Bandung-Cirebon ini akan membuat pengusaha angkutan umum di jalur tersebut menjadi semakin terpuruk.

Menurutnya, persaingan kereta api dan angkutan umum merupakan suatu yang sehat seperti ketika kereta api bersaing dengan travel yang melewati tol purbaleunyi, padalarang, dan lainnya.

“Intinya semua pilihan yang kembali kepada masyarakat masing-masing. Perusahaan akan lihat apabila animonya besar, KA jalur ini bisa jadi dioperasikan untuk 3 kali dalam sehari,” ujarnya.

KA ini terdiri dari satu kereta eksekutif dengan harga tiket Rp90.000 dan empat kereta ekonomi AC dengan harga setiap tiket Rp50.000 dengan daya angkut 350 penumpang.

Sementara itu, Jonan juga berharap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dapat merevitalisasi atau menghidupkan kembali jalur-jalur mati KAI yang dinilai sangat potensial untuk mendatangkan revenue perusahaan.

Dirinya mengatakan menghidupkan jalur mati kereta api adalah tanggung jawab pemerintah, sementara KAI sendiri hanya dapat memberikan pengajuan atau meminta.

"Contohnya, sejak tiga tahun lalu KAI meminta Kemenhub untuk menghidupkan kembali jalur Bogor-Sukabumi yang kami nilai sangat potensial," ungkapnya.

Sayangnya, KAI menilai hingga saat ini pemerintah masih belum memberikan jawaban atas permohonan pembangunan prasarana pada jalur mati tersebut. Sedangkan apabila dilihat dari sisi potensial, jalur tersebut dinilainya cukup memadai dan sangat berpotensi sebagai jalur transportasi alternatif bagi masyarakat.

Terlebih lagi Jonan menganggap kereta api merupakan salah satu alat transportasi yang berpotensi untuk sebagian besar kebutuhan pengangkutan barang.  "Saya pikir, jalan raya itu khusus manusia atau masyarakatnya. Sementara barangnya, dapat memanfaatkan jalur kereta."

Selain itu, jalur kereta api yang dianggap KAI dapat dihidupkan kembali dan cukup potensial antara lain jalur Tuntang-Ambarawa yang menjadi salah satu jalur pertama pada 150 tahun lalu, jalur Jogja-Semarang yang sempat hidup pada tahun 1970-an, dan jalur menuju Pangandaran.

Jonan mengklaim pihaknya selalu siap untuk mendukung penghidupan jalur mati tersebut dari segi investasi, sarana, dan prasarana lainnya. "Akan tetapi, semua itu sebatas keinginan. Mengurus satu jalur saja, pending hingga tiga tahun," ujarnya.

Berdasarkan data perkeretaapian nasional yang ditulis oleh Pakar Pengembangan Wilayah dan Rekayasa Transportasi ITB Harun Al Rasyid Lubis, secara umum pasca 2010, produktivitas angkutan barang tercatat meningkat, penumpang angkutan ekonomi menurun, bisnis dan eksekutif meningkat.

Pada 2010, data pendapatan PT KAI mencapai Rp5,35 triliun dengan rincian dari angkutan penumpang Rp2,73 triliun, angkutan barang Rp1,72 triliun, dana pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) Rp534,79 miliar, dan properti dan lain-lain Rp 367,6 miliar.

Sementara itu, sepanjang 2011, volume angkutan barang yang berhasil dicapai perseroan sebanyak 19,4 juta ton dengan pendapatan sekitar Rp2.1 triliun, produktivitas angkutan penumpang mencapai 200 juta, dengan pendapatan Rp2,7 triliun.

Volume angkutan barang ini tumbuh sekitar 25% dibanding realisasi volume angkutan barang 2010 yang mencapai 18,95 juta tpn.

Pada 2011 kontribusi pendapatan dari angkutan barang untuk seluruh pendapatan perseroan mencapai 30% lebih.

PT KAI tentu berharap ke depannya, kontribusi pendapatan angkutan barang akan semakin meningkat, bahkan pada 2014 dapat mencapai 60%.

Sementara itu di Kota Cirebon, peluncuran jalur baru KA Ciremai Ekspres Bandung-Cirebon disambut baik oleh kalangan pengusaha hotel, restoran dan pengelola sarana wisata.

Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat selaku Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan mengatakan KA Ciremai Ekspres menjadi angin segar bagi dunia usaha hotel, restoran dan tempat wisata karena jalur KA bisa jadi alternatif bagi turis asing untuk mengunjungi Kota Cirebon.

Pasalnya kebanyakan turis asing dari Jakarta yang mengunjungi Kota Cirebon khususnya Keraton Kasepuhan lebih memilih kereta api dibandingkan dengan menggunakan jasa transportasi lainnya.

“Rute Bandung-Cirebon via KA Ciremai Ekspres berpotensi menyedot turis asing dari Bandung ke Cirebon, tentu ini kabar gembira bagi dunia usaha hotel, restoran dan tempat wisata di Cirebon” katanya.

PRA Arief mengungkapkan turunnya tingkat kunjungan turis asing di Kota Cirebon pada semester I/2013 diperkirakan akan tertutup dengan penambahkan tingkat kunjungan turis asing setelah dibukanya jalur KA Bandung-Cirebon.

“Kami optimistis tingkat kunjungan turis asing di Kota Cirebon akan meningkat setelah KA Ciremai Ekspres mulai beroperasi,” ujarnya. (Ria Indhryani/Maman Abdurahman) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ria Indhryani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper