Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memastikan penghapusan bea masuk kedelai sebesar 5% hanya bersifat sementara.
"Kalaupun berlaku hanya untuk kedelai yang dikirim hari ini [Kamis, 26/9/2013]. Saya berharap kebijakan ini tidak berlangsung lama," kata Gita di kantornya, Kamis (26/9/2013).
Pihaknya ingin kembali bisa menerapkan bea masuk untuk menstimulasi terciptanya swasembada kedelai. Hal ini sesuai dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) No. 32/2013 tentang Penugasan kepada Badan Urusan Logistik untuk Pengamanan Harga dan Penyaluran Kedelai
Dia memastikan sifat implementasi kebijakan ini hanya sementara. Setelah harga kedelai kembali stabil, otoritas perdagangan akan memformulasi tata niaga untuk melindungi kepentingan semua pihak baik dari petani, perajin, dan masyarakat.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan estimasi lama waktu terkait implementasi kebijakan tersebut. Pengenaan kembali bea masuk akan bergantung pada perkembangan stabilisasi harga komoditas bahan baku tempe dan tahu di pasaran.
Di samping itu, Kemendag juga belum bisa mengindikasikan adanya perubahan pada harga beli petani (HBP) yang saat ini ditetapkan senilai Rp7.000 per kilogram. Menurutnya, nominal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi petani.
"Harga beli petani itu dihitung dari biaya bibit, irigasi, pupuk, tenaga kerja, dan margin 30%, sehingg dapat angka Rp7.000 per kilogram. Angka itu sudah merupakan bentuk keperpihakan petani karena sebelumnya harganya Rp3.500-Rp3.700 per kilogram," ujarnya.
Penghapusan Bea Masuk Kedelai Sementara
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memastikan penghapusan bea masuk kedelai sebesar 5% hanya bersifat sementara."Kalaupun berlaku hanya untuk kedelai yang dikirim hari ini [Kamis, 26/9/2013]. Saya berharap kebijakan ini tidak berlangsung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu