Bisnis.com, JAKARTA—Executive Director Intiwhiz Ndang Mulyadi mengungkapkan tingginya petumbuhan hotel kelas bujet di sejumlah daerah dikhawatirkan telah mencapai titik oversupply atau kelebihan pasokan kamar dibandingkan dengan kebutuhan.
Dia menyebutkan Bali sebagai kota tujuan wisata utama di Indonesia sudah mengalami kelebihan pasokan tersebut. Di samping itu, ujarnya, kota Bandung juga sudah berada pada titik tersebut.
“Beberapa daerah tujuan wisata sudah terasa [oversupply]. Untuk mengatasi itu, Bandung misalnya, perlu revitalisasi obejk wisata,” katanya kepada Bisnis, Kamis (26/9/2013).
Kendati begitu, dia menyebutkan peluang untuk mengembangkan hotel bujet masih sangat terbuka di beberapa kota lain. DKI Jakarta, jelasnya, juga masih masih berpotensi untuk mengembangkan hotel tersebut.
“Di Jakarta masih kekurangan, okupansi masih 70%,” tandasnya.
Dengan pertumbuhan hotel bujet di beberapa kota yang masih tinggi, dia memprediksi pertumbuhan pasar perhotelan hingga 2014 masih akan stabil atau sama dengan tahun 2013. Dia menjelaskan tren pertumbuhan penumpang transportasi udara yang terus meningkat menjadi indikator prospektifnya sektor perhotelan pada tahun depan.
“Selain itu, juga ada perubahan gaya hidup yang menjadi liburan sebagai kebutuhan,” jelasnya.