Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan pabrik baja patungan antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tahap I telah mencapai 97% dan dijadwalkan rampung sesuai dengan target, yakni kuartal IV 2013.
Direktur Utama Krakatau Steel (KS) Irvan Kamal Hakim menuturkan saat ini pabrik yang terletak di Cilegon, Banten itu sedang memasuki tahap finalisasi. Pihaknya menargetkan pabrik baru tersebut dapat langsung beroperasi secara bertahap mulai Desember 2013.
“Mungkin baru [beroperasi] maksimal mulai awal tahun depan sehingga baru terlihat kontribusinya di 2014 juga,” katanya di Kementerian BUMN, Rabu (25/9/2013).
Menurutnya, pabrik yang menelan investasi US$2,7 miliar itu memiliki komposisi kepemilikan saham 30% oleh KS, sedangkan 70% saham lainnya dimiliki Posco.
Berdasarkan kesepakatan bersama kedua korporasi, KS memiliki kans untuk meningkatkan porsi kepemilikan di perusahaan patungan tersebut hingga 45%.
Pabrik baru itu akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri, mulai dari kebutuhan industri galangan kapal, otomotif, konstruksi, hingga manufaktur domestik.
Bahkan, pabrik tersebut diharapkan mampu memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik hot strip mill (HSM).
Pabrik baja KS-Posco tahap I itu memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap II.
Dengan demikian, jumlah kapasitas tersebut akan mencapai dua kali dari total kapasitas produksi KS yang beroperasi saat ini.
“Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja, khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh 8%-9% per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton,” katanya.
Dia menuturkan pengoperasian pabrik KS-Posco itu dapat menekan biaya inventory dan modal kerja KS, karena dapat mengurangi kebutuhan slab impor sebagai bahan baku hot rolled coil (HRC).
HRC merupakan produk baja yang saat ini menjadi sumber pendapatan utama perseroan.