Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Melonjak, Produksi Lada Ditingkatkan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menilai Indonesia harus bisa meningkatkan produksi lada agar mampu mengimbangi kebutuhan untuk dalam negeri dan pasar ekspor.Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menilai Indonesia harus bisa meningkatkan produksi lada agar mampu mengimbangi kebutuhan untuk dalam negeri dan pasar ekspor.

Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan saat ini permintaan lada di pasar domestik dan internasional sama-sama mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan ini dipicu oleh semakin bergairahnya restoran dan industri makanan.

"Ada semacam kekhawatiran karena volume ekspor sudah 62.000 ton sedangkan produksi 80.000 ton. Ini harus bisa diantisipasi jangan sampai mengganggu kebutuhan dalam negeri dan ekspor," kata Iman kepada wartawan, Rabu (11/9/2013).

Dia menambahkan ekspor lada Indonesia mencatatkan nilai yang signifikan. Nilai ekspor lada mencapai US$423,5 juta dengan volume 62.600 ton.

Menurutnya, sangat disayangkan apabila Indonesia tidak bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga internasional. Terlebih, Tanah Air merupakan produsen lada terbesar dunia.

Indonesia, lanjutnya, telah memproduksi lada sebanyak 75.000 ton pada 2012. Jumlah ini naik 60% dari 2011 yang hanya tercatat sebanyak 47.000 ton. Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama dengan porsi sebanyak 37%.

Dia merinci jumlah tersebut terdiri dari 49.500 ton lada hitam dan 13.100 ton lada putih. Jumlah ini merupakan yang terbanyak selama 10 tahun terakhir.

Sejak Januari 2012-Agustus 2013 harga lada hitam berfluktuasi antara Rp50.000-Rp60.000 per kilogram. Adapun, harga lada putih sekitar Rp75.000-Rp85.000 per kilogram.

"Sepanjang September ini harga telah naik menjadi Rp69.000 per kilogram untuk lada hitam dan Rp92.000 per kilogram," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper