Bisnis.com, JAKARTA—Akibat kondisi perkonomian nasional yang cenderung tertekan dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, biaya rumah sakit swasta diperkirakan akan naik hinga 20%.
Sekretaris Perusahaan Siloam Hospitals Budisuharto mengatakan banyaknya komponen rumah sakit yang dipasok dari luar negeri, membuat kemungkinan terjadinya kenaikan biaya rumah sakit antara 10%-20% yang ditanggung oleh pasien.
Pihaknya menjanjikan berusaha menanggung biaya lebih dari kondisi tersebut dalam kurun waktu 3-6 bulan. Jika sampai akhir tahun kondisi tidak berubah, tuturnya, akan dibebankan kepada pasein.
“Artinya kenaikan sudah tidak mungkin dihindari. Tentu semua pelaku industri mengalami kondisi serupa,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/9/2013).
Adapun kenaikan yang terjadi sangat bervariasi. Untuk perawatan penyakit ringan, jelasnya, tidak terlalu berpengaruh.
Namun, untuk pembedahan dan pengobatan bagi penyakit parah seperti kanker yang komponennya masih dipasok dari luar negeri, diperkirakan akan mengalami kenaikan harga hingga 20%. (ra)