Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola Terminal Peti Kemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok menyiapkan pembangunan fisik pintu masuk otomatis /auto gate system di terminal peti kemas tersebut agar bisa di operasikan pada 2014.
Terminal tersebut juga akan merampungkan penambahan 3,3 Hektare lahan sebagai lapangan penumpukan peti kemas yang di lengkapi dengaan fasilitas workshop seiring dengan proyeksi pertumbuhan arus peti kemas 10% pada tahun depan.
General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan, pembangunan fisik auto gate system diupayakan dapat direalisasi tahun ini sehingga pada 2014 sudah bisa dioperasikan.
Nantinya, kata dia, auto gate system di TPK Koja itu akan terdiri dari enam pintu keluar dan masuk guna memudahkan pelayanan angkutan peti kemas ekspor impor.
“Auto gate yang kami siapkan itu juga nantinya akan terkoneksi dengan joint gate yang di gagas oleh Jakarta International Container Terminal (JICT),” ujarnya kepada Bisnis, disela-sela pelaksanaan donor darah yang diikuti 77 karyawan TPK Koja hari ini, Selasa (10/9).
Dia mengatakan, untuk kemudahan proses pembayaran jasa kepelabuhanan seperti, receiving, delivery dan trucking di TPK Koja saat ini sudah diberlakukan layanan pembayaran secara elektronik atau e-payment.
Implementasi e-payment di TPK Koja itu, kata dia, pasca di tandatanganinya MoU antara manajemen TP Koja dan PT Indonesia Logistik Centre Service (ILCS) yang juga merupakan anak usaha Pelindo II, dalam membangun dan mengimplementasikan sistem informasi dan tehnologi secara elektronik tersebut. “MoU nya sudah kami lakukan pekan lalu,” paparnya.
Indra optimistis pada 2014, TPK Koja bisa mencapai produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor mencapai 1 juta TEUs menyusul bertambahnya alat bongkar muat dan lapangan penumpukan di terminal.
Dia juga mengungkapkan, sudah mengoperasikan empat unit peralatan baru untuk menukung layanan bongkar muat peti kemas sejak 1 Agustus 2013.”Keempat alat baru itu kami datangkan pada Juli tahun ini dan per 1 Agustus sudah beroperasi secara penuh,” ujarnya.
Peralatan baru di TPK Koja itu terdiri dari satu unit Super Post Panamax Quay Crane (QC) dan tiga unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) yang dibuat Zhen Hua Port Machinery Company (ZPMC), China.
Indra mengatakan, pada tahun ini TPK Koja menanrgetkan dapat melayani peti kemas ekspor impor 831.000 twenty foot equvalent units (TEUs). Hingga 9 September 2013, kata dia, TPK Koja sudah melayani peti kemas 577.916 TEUs atau setara 371.469 bok, dan kunjungan kapal mencapai 297 unit.
Dia juga mengatakan, kondisi yard occupancy ratio (YOR) lapangan peti kemas TPK Koja pada hari ini (10/9) sudah mencapai 109% untuk peti kemas impor dan 102% untuk peti kemas ekspor, serta peti kemas reefer (berpendingin) 42%.
“Kami tetap optimistis dapat melampaui target produksi peti kemas tahun ini sebab booming arus peti kemas biasanya akan terjadi pada saat akhir tahun,” ujar dia.