Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, perusahaan ritel pemegang merek waralaba Alfamart belum berhasil membuka gerai waralaba di Vietnam.
Vice President Director Sumber Alfaria Trijaya Pudjianto mengakui ada aturan di Vietnam yang dinilai sulit untuk diikuti sehingga pihaknya memilih untuk menunda ekspansi di Vietnam setelah melakukan penjajakan sejak 2010.
“Regulasinya ada yang harus joint venture dengan orang sana tapi tidak bisa mayoritas. Kalau pun ikut dalam joint venture sebagai perusahaan waralaba, keuntungan tidak bisa ditarik,” ucapnya ketika berbincang dengan Bisnis, Jumat (6/9).
Meski demikian, pihaknya tidak akan berhenti di situ saja, dan akan terus melakukan penjajakan untuk ekspansi ke beberapa negara, khususnya Asean. “Kami ingin menancapkan ‘merah putih’, dan brand nasional di luar negeri. Untuk itu, perlu juga adanya dukungan dari perbankan dan pemerintah agar aturan bisa dipermudah.”
Selain menjajakan bisnis ke luar negeri, perusahaan ritel pengelola gerai Alfamart dan Alfamidi ini juga terus mengembangkan usahanya di Indonesia. Setidaknya, pada tahun ini perseroan akan membuka 800 gerai baru, dengan komposisi Jabodetabek 28% dan non Jabodetabek 72%. Selain itu, juga dibangun tiga pusat distribusi yang tersebar di Pekanbaru, Karawang dan Jambi.
Hingga akhir tahun lalu, perusahaan yang sudah go public dengan kode emiten AMRT ini telah membuka sekitar 7.064 gerai Alfamart. Dari total tersebut, baru sekitar 2.055 outlet yang diwaralabakan atau 29% dari jumlah keseluruhan gerai. Rencananya, tahun ini akan ada sekitar 450 gerai yang ditawarkan dalam sistem waralaba.