Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Polandia menjalin nota kesepahaman (MoU) bidang perikanan guna meningkatkan perdagangan dan investasi di sektor ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menuturkan kerjasama di bidang perikanan dengan Polandia akan membawa manfaat dalam pembangunan ekonomi bagi kedua negara. Apalagi, RI dan Polandia memiliki kesamaan karakteristik pengelolaan perikanan, yakni dengan perikanan berskala kecil (artisanal).
“Saya ingin mengundang sektor swasta dari Republik Polandia untuk berinvestasi di industri perikanan di Indonesia, terutama dalam pengolahan ikan," ujar Sharif dalam siaran pers yang diterima Bisnis hari ini, Kamis (5/9/2013).
MoU tersebut diharapkan dapat memacu pertukaran informasi dan promosi produk perikanan Indonesia. Selain itu, KKP diharapkan dapat menyusun rencana kerja dan membuka dialog insentif dengan pemerintah dan pelaku bisnis perikanan asal Polandia.
Sharif menuturkan Polandia merupakan mitra strategis di bidang perikanan. Pasalnya, negara di Eropa Timur tersebut memiliki reputasi yang baik di bidang eksplorasi laut dan iptek perikanan.
"Polandia memiliki reputasi baik dalam iptek kelautan dan teknologi identifikasi stok ikan yang menggunakan aplikasi sonar. Itu merupakan yang terbaik di dunia," tuturnya.
Penandatanganan MoU tersebut juga disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Polandia Bronislaw Komorowska dalam pertemuan bilateral di Warsawa, Polandia.
Sharif menambahkan kerjasama bidang perikanan dengan Polandia juga mencakup pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan, termasuk pertukaran tenaga ahli/ilmuwan.
"Kerjasama juga terkait pemasaran produk-produk perikanan, termasuk pengembangan pasca panen,” kata Sharif.