Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memerkirakan ground breaking pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dilaksanakan pada 2014.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian PU Rachmat Karnadi mengungkapkan peletakan tiang pancang proyek dengan nilai investasi mencapai Rp1,6 triliun tersebut ditargetkan pada 2014 sehingga dapat mulai beroperasi pada 2015.
"Ground breaking dilakukan 2014. Pasti sebelum Oktober. Pembangunannya paling tidak setahun, sehingga 2015 akan mulai berfungsi," katanya kepada Bisnis, Selasa (3/9/2013).
Dia menjelaskan proyek instalasi pengelolahan air minum (IPA) untuk wilayah DKI Jakarta, Karawang dan Bekasi tersebut tengah dalam proses perhitungan ulang tarif. Menurutnya, proses tersebut dilakukan kembali karena terdapat perubahan titik pengambilan untuk wilayah Jakarta.
"Ada pemindahan titik drop dari Buaran ke Muara Karang yang membutuhkan tekanan 0,7 bar," jelasnya.
Dia menyebutkan pemindahan tersebut menyebabkan tetapan tekanan dari IPA yang sebelumnya direncanakan 40 meter akan diubah menjadi sekitar 160 meter. Dengan begitu, jelasnya, tambahan dana bagi penyesuaian tersebut juga akan ditetapkan ulang.
"Berapa besar tekanan yang dikeluarkan dari IPA menuju ke Jakarta akan dihitung kembali, sehingga tarif juga mesti diperhitungkan kembali," ujarnya.
Di samping itu, Rachmat menjelaskan PT Jasa Tirta II (PTJT II) bersama BUMD DKI Jakarta dan BUMD Jawa Barat yang ditugaskan untuk mengerjakan proyek tersebut juga tengah melakukan feasibility study. Sementara, ujarnya, detail engineering design (DED) akan dapat dilaksanakan seusai tarif ditentukan.
“Kamis sudah melakukan itu [feasibility study], tapi mereka akan melakukan lagi untuk mencocokkan hasilnya,” terangnya.
Dia menuturkan SPAM dengan kapasitas 5.000 liter per detik dengan mengandalkan air dari tampung Waduk Jatiluhur ini diprediksi dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas penyaluran air minum di Jakarta yang memiliki kebutuhan air baku mencapai 1700 liter per detik.
Dari rencana kapasitas IPA tersebut, lanjutnya, sebanyak 4000 liter per detik akan dialirkan ke Jakarta. “1.000 liter per detik akan dialirkan ke Bekasi dan Karawang,” tambahnya.
Adapun, PTJT II ditunjuk oleh Kementerian PU sebab PTJT II merupakan pemilik semua fasilitas yang akan dimanfaatkan untuk air baku DKI Jakarta. Sementara, pemilihan lokasi di Bekasi karena Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU akan melakukan rehabilitasi West Tarum Barat Cannal (WTC) sehingga air nantinya air dari WTC juga akan dimanfaatkan.