Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu: Indonesia Belum Krisis

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyatakan Indonesia belum memasuki krisis ekonomi kendati rupiah terus melemah, indeks harga saham gabungan merosot dan imbal hasil surat utang negara melejit.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyatakan Indonesia belum memasuki krisis ekonomi kendati rupiah terus melemah, indeks harga saham gabungan merosot dan imbal hasil surat utang negara melejit.

Indonesia, katanya, memang berada dalam situasi yang tidak biasa-biasa saja yang ditandai oleh gejolak di pasar keuangan dalam beberapa pekan terakhir, tetapi belum dapat disebut krisis.

“Belum krisis, tetapi kita dalam situasi yang penuh gejolak di pasar keuangan kita,” katanya, Selasa (27/8/2013).

Pernyataan optimistis Chatib itu mengacu pada kondisi negara lain yang lebih buruk, seperti Thailand dan India, yang mengalami depresiasi mata uang lebih dalam.

Hingga pekan ketiga Agustus menurut data Bloomberg, rupiah menjadi mata uang uang ketiga terburuk di Asia dengan pelemahan total 9,18% (year to date),  sedangkan yen terdepresiasi 10,89%, rupee India melemah 13,71%.

Sementara itu, mata uang ringgit Malaysia melemah 7,36%. Adapun yang masih menguat yaitu renminbi China 1,76%.

Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih tinggi daripada negara lain di kawasan, yakni 5,8% dalam skenario paling buruk. Sementara itu, Singapura diperkirakan tumbuh di bawah 3% dan India maksimal 4,8% sampai dengan akhir 2013.

 “Dengan proyeksi pertumbuhan seperti ini, bagaimana bisa kita dibilang krisis?” ujarnya.

Chatib mengatakan guncangan di sektor finansial Tanah Air dipicu oleh faktor eksternal berupa sinyalemen penarikan stimulus moneter di Amerika Serikat dan faktor internal berupa defsit transaksi berjalan yang melebar pada kuartal II/2013.

Namun, lanjutnya, pemerintah telah mengeluarkan 4 paket kebijakan ekonomi yang diharapkan mampu mempersempit defisit transaksi berjalan sehingga memperkecil risiko Indonesia jatuh ke jurang krisis.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper