Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengakui pasar masih mencerna paket kebijakan ekonomi yang diumumkan Jumat pekan lalu. Hal itu terlihat dari hasil conference call dengan 540 investor dari seluruh dunia yang dilakukannya pekan lalu.
Menurutnya, pelaku pasar paling tidak melihat ada upaya pemerintah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan yang sejauh ini memberi sentimen negatif terhadap rupiah.
“Mereka melihat pemerintah menunjukkan keseriusan untuk memperbaiki current account, kemudian mereka menyambut positif kebijakan biodiesel karena itu bisa menurunkan impor solar,” ujarnya, Senin (26/8/2013).
Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu berpendapat paket kebijakan ekonomi yang diusung pemerintah belum direspons positif oleh pasar karena lebih berupa rencana kualitatif yang dapat berpotensi meragukan pasar hingga memperdalam krisis.
Menurutnya, kebijakan stimulus untuk menangani krisis selalu membutuhkan paling tidak dua kepastian, yaitu kepastian perkiraan jumlah stimulus dan waktu pelaksanaan.
“Kedua persyaratan tersebut tidak tergambar dalam empat paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah,” ujarnya.
Sementara, lanjutnya, pasar memiliki data perhitungan angka yang dibutuhkan untuk menahan gejolak.