Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan akan mengeluarkan surat izin impor (SPI) untuk 22 pemegang importir terdaftar (IT) pada Senin, (26/8/2013) dengan alokasi impor yang setara dengan tahun lalu.
Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan importasi ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan program stabilisasi harga kedelai Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai sepanjang 2012 mencapai 1,9 juta ton dengan nilai US$1,211 miliar.
“Baik SPI untuk Bulog maupun importir akan dikeluarkan besok (26/8/2013). Alokasi impor tidak berbeda jauh atau paling tidak sama dengan impor tahun lalu,” kata Bachrul kepada Bisnis, Minggu (25/8/2013).
Dia menilai kenaikan harga kedelai saat ini bukan karena stok menipis tetapi disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kedelai yang sebagian besar dipasok dari impor menjadi semakin mahal.
Bachrul menjelaskan stok kedelai yang ada hingga akhir Agustus baik di gudang importir maupun yang sedang dalam pengapalan tersedia sebesar 300.000 ton. Stok ini diklaim cukup untuk kebutuhan 2,5 bulan konsumsi pengrajin tahu tempe di Indonesia.