Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba PTPN III Medan Belum Mencapai RKAP

Bisnis.com, MEDAN-- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Medan sampai Juli tahun ini baru mampu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp240 miliar atau belum mencapai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) karena harga jual minyak sawit mentah di pasar

Bisnis.com, MEDAN-- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Medan sampai Juli tahun ini baru mampu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp240 miliar atau belum mencapai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) karena harga jual minyak sawit mentah di pasar global anjlok dan anomali cuaca yang membuat produksi turun.

Direktur Utama PTPN III Medan Bagas Angkasa membenarkan penurunan laba perseroan terjadi karena harga crude palm oil (CPO) di pasar global turun dari Rp12.000 per kilogram (2011) menjadi sekitar Rp7.100 per kilogram (2013).

“Penurunan harga CPO karena imbas belum pulihnya ekonomi Eropa dan turunnya pertumbuhan ekonomi China dari dua digit menjadi satu digit,” ujarnya menjawab Bisnis di Medan, Sabtu (17/8/2013).

Menurutnya,Eropa adalah pembeli CPO Indonesia nomor dua terbesar setelah India. Sedangkan China, paparnya, adalah pembeli nomor tiga terbesar walaupun masih dibatasi dengan kuota.

Penurunan harga CPO di pasa global, jelasnya, sangat memengaruhi pendapatan  dan laba PTPN III Medan yang mengelola kebun sawit dan karet.

Pada  2011, PTPN III Medan mampu mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp1,2 triliun dan tahun 2012  lalu hanya mampu membukukan laba setelah pajak sebesar Rp600 miliar-800 miliar.

Bagas Angkasa, optimis tahun ini PTPN III masih dapat membukukan laba kotor sekitar Rp500 miliar asalkan kenaikan harga sejak Agustus terus berlanjut hingga akhir tahun.

Sementara itu, Komisaris Utama PTPN III Medan Ahmad Manggabarani mengatakan,  penurunan laba bisa dihempang asalkan produksi sawit dan karet bisa ditingkatkan. Persoalannya, kata dia, anomali cuaca tahun ini yang tidak menentu membuat produksi CPO dan karet PTPN III turun.

“Produksi CPO dan karet turun 15%-16% dari tahun lalu. Ini terjadi karena anomali cuaca,” tuturnya.

Sejak Januari-Agustus tahun ini, paparnya, perkebunan sawit milik PTPN III Medan di Labuhanbatu terkena musim kemarau.

Padahal, jelasnya, curah hujan sangat menentukan produksi kelapa sawit dan karet. “Kedua tanaman ini kan tergantung kepada alam. Kalau alam bersahabat, produksi membaik. Kalau alam tidak bersahabat, produksi  turun. Inilah yang dialami seluruh perkebunan di Indonesia (termasuk PTPN III Medan).”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper