Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Yakin Neraca Transaksi Berjalan Membaik pada Kuartal III

Bisnis.com, JAKARTA—Kendati defisit transaksi berjalan kuartal II/2013 melebar menjadi US$9,8 miliar atau setara dengan 4,4% dari produk domestik bruto, pemerintah optimistis defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2013 bakal membaik.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat seperti China dan India, sehingga berdampak terhadap kinerja ekspor dari komoditas utama Indonesia.
 
“Saya melihat tren, dan diharapkan defisit transaksi berjalan dapat membaik pada kuartal ketiga atau semester kedua ini,” katanya, Jumat (16/08/2013).
 
Dia menjelaskan defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2012 sempat di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB), namun membaik pada kuartal I/2013 di level 2,6% dari PDB kita, dan kembali memburuk ke level 4,4% dari PDB pada kuartal II/2013.
 
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah akan terus mencari pasar ekspor baru, memperluas pasar domestik, memperbaiki neraca minyak dan gas (migas) dalam negeri guna memperbaiki kondisi neraca transaksi berjalan dalam negeri.
 
“Tidak kalah penting, defisit itu kami kurangi, dan kami akan meningkatkan transaksi modal dan keuangan seperti inital public offering (IPO). Selain itu juga, pemerintah akan melancarkan iklim investasi,” jelasnya.
 
Seperti diketahui, neraca transaksi berjalan mengalami defisit sebesar US$9,8 miliar pada triwulan II, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat US$5,8 miliar.
 
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan kuartal II/2013, akibat menyusutnya surplus neraca perdagangan nonmigas serta melebarnya defisit neraca jasa dan pendapatan.
 
Surplus neraca perdagangan nonmigas menyusut karena impor, khususnya impor bahan baku dan barang konsumsi, meningkat sehubungan dengan konsumsi domestik pada kuartal II yang secara historis memang selalu lebih tinggi daripada kuartal I.
 
Defisit neraca jasa tercatat melebar akibat meningkatnya pembayaran jasa transportasi barang seiring dengan kenaikan impor serta meningkatnya perjalanan masyarakat ke luar negeri selama musim liburan sekolah.
 
Sejalan dengan itu, defisit neraca pendapatan juga melebar mengikuti jadwal pembayaran bunga utang luar negeri dan transfer keuntungan kepada investor asing. Adapun, neraca perdagangan migas masih defisit tetapi berkurang dibandingkan kuartal sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper