Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan rencana pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor infrastruktur, pembangunan rel kereta api jalur lingkar layang Jakarta akan mulai dijalankan pada 2014 mendatang, setelah terbengkalai sejak 2011.
Dedy Supriadi Priatna, Deputi Kepala Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana, mengatakan Bappenas telah memberikan dua opsi alternatif pembangunan rel kereta api jalur lingkar layang atau elevated loopline kepada Wakil Presiden Budiono.
Pertama, pembangunan hanya di lintas timur, yakni Jatinegara-Senen-Kampung Bandan, dengan panjang rel 10 km. Sementara itu, opsi kedua, untuk seluruh lintasan (timur dan barat) yakni Jatinegara-Senen-Kampung Bandan-Tanah Abang-Manggarai-Jatinegara.
“Setelah dibahas dengan instansi terkait, kami merekomendasikan opsi kedua untuk proyek pembangunan rel layang, dengan total panjang 24,5 km. Lintas timur akan dibangun dengan ketinggian 8,5 meter, sedangkan lintas barat 15 meter,” tuturnya, Kamis (15/08/2013).
Dia menjelaskan sebelumnya Gubernur DKI Joko Widodo menginginkan pembangunan rel kereta api jalur lingkar layang hanya dilakukan di lintasan timur, mengingat bagian lintasan barat terlalu banyak hambatan terutama dari fly over dan jalan tol.
Kendati demikian, lanjutnya, Bappenas menilai tingginya kemacetan di daerah tersebut menyebabkan kebutuhan akan rel layang tersebut cukup penting baik daerah lintas timur dan barat.
Kajian pembangunan jalur lingkar layang tersebut dibagi menjadi empat tahapan dan jadwal pembangunan. Pada tahap pertama, rel layang akan dibangun sepanjang 7,7 km (Pondok Jati-Rajawali), dengan biaya Rp2,82 triliun, pada periode 2014-2015.
Tahap kedua, rel layang dari Pondok Jati-Manggarai sepanjang 2 km, dengan biaya Rp683 miliar pada periode 2015-2016. Tahap ketiga, sepanjang 1,4 km (Rajawali-Kampung Bandan), dengan biaya Rp476 miliar, pada periode 2015-2016.
Sementara itu, pada tahap terakhir, akan dibangun sepanjang 14,3 km (Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan), dengan biaya Rp5,35 triliun pada periode 2015-2018. Secara total, nilai pembangunan rel jalur lingkar layang mencapai Rp9,41 triliun.