Bisnis.com, PEKANBARU - Produksi kelapa sawit PT Perkebunan Rakyat V (persero) anjlok akibat pencurian tandan buah segar.
Humas PTPN V Friando Panjaitan mengatakan pencurian tersebut telah berlangsung sejak bulan Ramadan lalu.
"Pencurian tersebut bahkan dilaksanakan secara terang-terangan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab dan disertai ancaman dengan senjata tajam terhadap pekerja perusahaan," ujarnya Rabu (14/8/2013).
Akibat pencurian tersebut, lanjutnya, produksi kelapa sawit PTPN V anjlok hingga 15-25 ton per hari.
Menurutnya pencurian dilakukan di beberapa lokasi a.l. Kebun Terantam, Kebun Tamora, Kebun Sei Kencana, Kebun Berlian, Kebun Sei Garo, dan unit kerja lain yang berada di bawah Strategic Business Unit (SBU) Tandun.
Friando menambahkan pihak perusahaan telah berusaha untuk mencegah pencurian. Pencegahan pencurian yang dilakukan oleh pamswakarsa dan karyawan tersebut masih belum bisa mengurangi maraknya aksi pencurian.
"Kelompok pencuri TBS tidak segan-segan melukai satpam Kebun bahkan pekerja yang mencari nafkah di Perusahaan, termasuk merusak aset perusahaan. membawa senjata tajam serta berbagai kendaraan seperti truk, mobil, dan sepeda motor,” bebernya.
PTPN V juga telah melaporkan aksi pencurian tersebut kepada aparat. Meski upaya patroli telah dilakukan oleh pihak kepolisian, tetapi hal itu belum pencuri berdampak signifikan karena jumlah pencuri yang banyak.
Pihak kepolisian bahkan telah melakukan penangkapan pada Senin (12/8/2013) lalu. Namun, mereka melepas kembali para pencuri karena dihadang sekelompok warga.
"Lebih dari 100-an massa pencuri menghadang Polisi dan mengancam dengan sajam dan broti, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pencuri terpaksa dilepas kembali,” terangnya.
Friando menjelaskan penangkapan dilakukan oleh Polisi Polda Riau yang sedang berpatroli di daerah Kota Batak Kebun Sei Garo PTPN V. Mereka menangkap tangan 3 orang yang diduga sebagai penjarah TBS.