Bisnis.com, MEDAN - Kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) menyiapkan 6.000 kursi untuk menghadapi arus mudik Lebaran yang melalui bandara. Saat ini, tingkat keterisian KA Airport Railink Services (ARS) baru mencapai 60% dari kapasitas total.
General Manager PT Ralink Bodhaswara Setiawan Jusri mengatakan pihaknya tidak ada rencana penambahan jumlah kursi KA khusus bandara terkait pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini.
"Sekarang sudah fix menggunakan KA KRBE Inka sementara, lintasan sudah diatur, jadi menurut kami logikanya sudah cukup jumlah kursi yang tersedia untuk menghadapi arus mudik," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (2/8/2013).
Jumlah penumpang KA ARS Kuala Namu tercatat rata-rata per hari sebanyak 3.200 orang sejak dioperasikan pada Kamis (25/7/2013). Pada akhir pekan lalu, tepatnya Minggu (28/7/2013) terjadi penjualan tiket terbanyak mencapai 3.150 tiket.
Saat ini, KA khusus bandara memiliki frekuensi 20 kali lintasan masing-masing 10 kali berangkat dan 10 kali pulang.
Dia menegaskan Railink telah siap untuk menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini dengan berkoordinasi untuk pengamanan dengan TNI, POM Angkatan Udara, POM Angkatan Darat dan kepolisian Deli Serdang. Mereka bertugas bergantian selama 24 jam penuh.
"Karena dengan rata-rata 3.200 penumpang per hari, ocupansi baru 60%, kapasitas full 6.000 kursi seharian dengan 20 kali perjalanan dikalikan 308 kursi," jelasnya.
Seperti diketahui, KA khusus Bandara Kuala Namu baru beroperasi sejak Kamis (25/7/2013) menggunakan KA KRBE Inka bersamaan dengan beroperasinya Bandara Kuala Namu. Bandara Kuala Namu dipastikan akan menjadi airport pertama di Indonesia yang terhubung melalui jalur kereta api.
KA Bandara Kuala Namu terhubung dari Medan ke Kuala Namu melintasi rel sepanjang 32 kilometer. Proyek kereta ini digarap oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II, dengan masing-masing kepemilikan saham 60% dan 40%.
KA Kuala Namu direncakanan dengan empat set kereta Woojin dari Korea Selatan yang dapat mengangkut sekitar 5.848 penumpang setiap harinya. KAI menargetkan pendapatan tiket mencapai Rp125 miliar pada 2015 dan dapat terus meningkat hingga mencapai Rp180 miliar pada 2019.