Bisnis.com, JAKARTA—Meski kenaikan inflasi Juli 2013 lebih tinggi dari estimasi konsesus, inflasi pada bulan berikutnya diprediksi akan mereda seiring turunnya harga pangan pokok dan selesainya bulan puasa.
Tim riset Mandiri Sekuritas menilai lonjakan inflasi di luar ekspektasi ini diprediksi tidak akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya. Menurutnya, kejutan utama kenaikan inflasi tersebut disebabkan pergerakan harga pangan.
“Kami pikir inflasi Juli lebih terdongkrak dari komponen volatile food daripada biaya transportasi. Dalam bulan berikutnya, kami perkirakan kemungkinan besar harga pangan akan mengalami deflasi,” papar Mandiri Sekuritas dalam risetnya, Jumat (02/08/2013).
Dengan demikian, penurunan cepat dalam inflasi tahun ini diperkirakan akan terjadi pada periode Agustus-September 2013. Di lain sisi, prospek inflasi kini lebih terlihat mengingat dampak tertinggi dari kenaikan BBM dan faktor musiman terjadi pada Juli 2013.
Oleh karena itu, Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan estimasi inflasi 2013 di level 8,2% dan inflasi 2014 di level 4,5%. Adapun, inflasi Juli 2013 secara tahunan naik 8,61% lebih besar dari estimasi Mandiri Sekuritas 8,0% dan estimasi konsesus 8,04%. (ra)