Bisnis.com, JAKARTA - Seiring akan dirilisnya data perdagangan internasional Indonesia, pertumbuhan ekspor dalam negeri diprediksi turun 0,4% pada Juni 2013 dari periode yang sama tahun lalu.
Dian Ayu Yustina, ekonom PT Bank Danamon TBk, menyebutkan nilai ekspor pada Juni 2013 diperkirakan masih akan melanjutkan tren penurunan, dan menyebabkan defisit dalam neraca perdagangan, meski nilai impor diproyeksikan menurun.
“Untuk pertumbuhan impor Indonesia, kami memproyeksikan adanya penurunan 3,9% pada Juni 2013 dari periode yang sama tahun lalu. Alhasil, neraca perdagangan defisit diperkirakan sebesar US$690 juta,” ujarnya dalam rilis, Selasa (30/7/2013).
Dia menjelaskan harga komoditas saat ini belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Menurutnya, harga ekspor komoditas utama yakni karet, tembaga dan timah menunjukkan penurunan bulanan pada Juni.
Selain itu, lanjutnya, belum meredanya ketidakpastian ekonomi global, seperti China dan AS menunjukkan jika kedua negara tersebut masih berjuang untuk pulih. Alhasil berdampak terhadap ekspor Indonesia ke negara Asia lainnya yang menunjukkan penurunan.
Sementara itu, impor diperkirakan melonjak seiring meningkatnya konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan. Seperti diketahui, pemerintah berencana mengamankan pasokan pangan dalam negeri dengan melonggarkan kebijakan impor.