Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penghiliran Agro dan Mineral Diprioritaskan

Bisnis.com, JAKARTA—  Kementerian Perindustrian tengah fokus mengintensifkan program penghiliran mineral dan agro industri guna meningkatkan daya saing industri, khususnya dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.

Bisnis.com, JAKARTA—  Kementerian Perindustrian tengah fokus mengintensifkan program penghiliran mineral dan agro industri guna meningkatkan daya saing industri, khususnya dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan pihaknya akan mengintensifkan terus program penghiliran, baik penghiliran mineral maupun agro yang kini sudah mulai berjalan. Adapun untuk program penghiliran agro, memang masih ada beberapa komoditas yang belum berjalan.

 “Untuk kakao sudah, tapi CPO kan masih 60% berjalan. Selain itu, utuk penghiliran karet dan rotan belum. Makanya mau diintensifkan,” kata Hidayat akhir pekan lalu di kantor Kemenperin.

Begitu juga dengan penghiliran mineral, lanjutnya, dari sekitar 20 perusahaan yang sudah berkomitmen membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter), baru sekitar enam perusahaan yang melakukan ground breaking.

 Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk bisa mengejar program penghiliran ini. Bahkan, pihaknya juga merotasi dua posisi direktur jenderal (Dirjen), yakni Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) yang sebelumnya diisi oleh Panggah Susanto, kini diisi oleh Benny Wahyudi yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Agro Industri. Begitu pun sebaliknya, posisi Dirjen Agro kini diisi oleh Panggah Susanto.

 “Ini rotasi biasa, keduanya memiliki kemampuann dan latar belakang yang sama. Saya ingin keduanya punya fokus yang lebih saja, khususnya soal mengintensifkan penghiliran,” katanya.

Adapun untuk mengawal industri mineral, Hidayat mengaku pihaknya sudah memiliki road map-nya. “Tinggal dikordinasikan dengan kementerian yang lain.”

Pemerintah sendiri mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk berinvestasi di sektor pengolahan berbasis logam dan mineral dalam negeri guna mempercepat peningkatan daya saing industri.

Saat ini, banyak investor dari China yang tertarik berinvestasi di sektor pengolahan mineral dalam negeri. Akan lebih baik bila BUMN dalam negeri juga turut mengembangkan. Pasalnya, secara modal, BUMN Indonesia cukup sanggup dan sektor pengolahan berbasis logam merupakan sektor penting. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper