Bisnis.com, JAKARTA—Belanja modal (capital expenditure/capex) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai tidak dapat membantu banyak dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko mengatakan jika realisasi tidak mencapai 100%, Capex BUMN tidak dapat membantu belanja modal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Sangat disayangkan jika Capex BUMN tidak bisa maksimal karena saat ini itu menjadi salah satu andalan untuk membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi,” kata Prasetyantoko kepada Bisnis, Sabtu (27/7/13).
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan 20% dari Capex yang direncanakan oleh BUMN tidak akan direalisasikan pada tahun ini dan sebagian dari Capex yang tidak terserap tersebut ditunda realisasinya ke tahun-tahun ke depan.
“Ada ribuan proyek di BUMN dengan nilai yang besar-besar. Kami sudah evaluasi satu-satu mana saja yang kemungkinan tidak terlaksana. Hasil evaluasinya, 20% tidak bisa direalisasikan,” kata Dahlan pada akhir pekan lalu di Jakarta.
Dahlan mengungkapkan sebagian besar dari total Capex BUMN untuk 2013 yang mencapai Rp260 triliun akan direalisasikan pada semester dua. “Umumnya terlaksana pada semester dua karena pada semester satu masih dalam tahap persiapan seperti tender,” jelasnya.
Prasetyantoko mengatakan pemerintah dan manajemen BUMN perlu memprioritaskan Capex untuk infrastruktur yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Belanja modal APBN perlu diprioritaskan yang untuk infrastruktur. Proyek infrastruktur dari pemerintah juga sering menggandeng BUMN infrastruktur. Menurut saya itu lebih signifikan,” katanya.
Dahlan mengatakan sebagian besar capex BUMN untuk pembangunan infrastruktur, seperti milik PT Jasamarga Tbk dan Pelindo, akan terealisasi pada tahun ini. Dahlan mencontohkan dari sedikit proyek infrastruktur BUMN yang tidak terealisir adalah milik PT Angkasa Pura I.
“Ada juga beberapa capex yang betul-betul tertunda seperti investasi Rp1 triliun oleh AP I di Semarang itu, yakni pembangunan terminal di Bandara Ahmad Yani karena lahan lokasi proyek masih diselesaikan dengan pemiliknya, yakni pihak Angkatan Darat,” jelasnya.
Namun, Dahlan mengatakan pihaknya akan terus berupaya mendorong realisasi capex BUMN untuk melaksanakan salah satu peran BUMN, yakni membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Apalagi di saat ekonomi global sedang memburuk seperti saat ini, investasi dalam negeri tidak boleh melemah. Kami akan dorong capex yang belum terlaksana agar sumbangan BUMN dalam pertumbuhan ekonomi nasional bisa maksimal,” jelasnya.