Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meyakini tekanan harga pada komoditas pangan strategis semakin mereda pada Agustus seiring dengan turunnya permintaan di Hari Raya Idulfitri.
Adi Ariantara, Kepala Biro Perekonomian Pemprov DKI Jakarta, memperkirakan adanya penurunan tekanan terhadap harga dengan mempertimbangkan pola konsumsi dari masyarakat ibukota.
Biasanya, terang Adi, konsumsi yang tinggi terjadi pada masa puasa sampai menjelang Hari Raya Idulfitri sebelum memasuki masa libur bersama. Setelah itu, lanjutnya, pola konsumsi akan menurun seiring dengan ‘ritual’ mudik yang dilakukan oleh sebagian besar warga ibukota.
“[Tekanan harga pada] Agustus lebih turun lagi karena [masyarakat ibukota] pada mudik, meski tidak turun banget,” ujarnya Jumat (26/7/2013).
Lebih lanjut, Adi mengungkapkan secara umum, kenaikan harga komoditas pangan strategis sudah tidak terjadi lagi pada akhir Juli ini.
Bahkan, beberapa harga komoditas sudah mengalami penurunan, kendati masih berada pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga di akhir Juni lalu.
“Ke depan, kami harap [kondisi harga] bisa lebih baik, asalkan tidak ada gangguan yang menonjol,” pungkasnya. (ltc)