Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Tebu 2013 Lebih Buruk Akibat Cuaca

Bisnis.com, MALANG - Produksi tebu di Jawa Timur -sentra perkebunan tebu- pada tahun ini diprediksi lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bisnis.com, MALANG - Produksi tebu di Jawa Timur -sentra perkebunan tebu- pada tahun ini diprediksi lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memprediksikan produksi tebu di Jawa Timur pada tahun ini kurang dari 1,2 juta ton, sedangkan pada tahun lalu 1,25 juta ton.

Ketua Umum APTRI Arum Sabil mengatakan produksi tebu sepanjang 2012 tersebut bisa dikatakan sebagai masa puncak. Akibat produksi tebu melimpah, pabrik gula (PG) bisa dikatakan meraup untung yang luar biasa.

“Selain produksinya melimpah tingkat rendemen tebu juga relatif tinggi. Produksi 2012 tidak terlepas dari faktor cuaca di mana iklim yang kering membuat vegetatif dan rendemen bagus,” katanya kepada Bisnis, Kamis (25/7/2013).

Kondisi produksi pada 2013 tersebut menurutnya tidak berbeda jauh dengan 2011. Dimana iklim cuaca yang basah karena banyak hujan membuat tingkat vegetasi dan rendemen tebu menjadi kurang maksimal.

Rendemen tebu pada 2013 diperkirakan sekitar 6%-6,5% atau mengalami penurunan dibandingkan 2012 yang mencapai 7%. Tingkat rendemen tebu di Jatim rata-rata masih di bawah 8% atau di bawah target yang dipatok sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi (Perda Pemprov) Jatim 9%.

“Iklim memang menjadi kendala, tetapi kita tidak bisa menjadikannya sebagai kambing hitam karena untuk bisa mencapai produksi dan rendemen yang bagus kita dituntut untuk melakukan inovasi, pengelolaan lahan yang benar, gulam tanah yang baik, serta terintegrasi,” jelas dia.

Akibat kurang baiknya pengelolaan maupun inovasi yang dilakukan petani untuk mencapai tingkat rendemen sebesar 6,5% saja harus ngoyo. Sementara tingkat rendemen di negara tetangga seperti Thailand rata-rata sudah di atas 10%.

Produksi tebu lanjut dia secara nasional pada 2013 juga cenderung mengalami penurunan dan diperkirakan di bawah 2,5 juta ton jika dibandingkan pada 2012 yang mencapai 2,6 juta ton. Dan hingga saat ini jumlah PG secara nasional sebanyak 61 PG dengan kemampuan kapasitas produksi rata-rata 245.000 ton per hari.

“Sementara kebutuhan gula per kapita berkisar 17 kg per bulan dengan rincian 3 kg untuk kebutuhan home industri, 5 kg untuk industri sekala menengah dan besar, serta 9 kg untuk konsumsi rumah tangga,” ujarnya.

Sebetulnya produksi gula di Jatim bisa dipacu hingga 1,6 juta ton dari yang ada saat ini 1,2 juta ton. Namun hal itu membutuhkan pengelolaan tanam yang bagus dan didukung dengan sejumlah faktor mulai inovasi hingga terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper