Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menyebutkan nilai tukar rupiah sedang bergerak menuju suatu ekuilibrium yang baru.
Hal itu dikemukakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ketika ditemui di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/7/2013).
"Kami tidak bisa menyampaikan ekuilibriumnya. Namun kami dari Bank Indonesia melihat ini [rupiah] sudah menuju suatu ekuilibrium yang baru," ujar Agus.
Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu resah. Pergerakan nilai tukar yang terjadi selaras dengan perkembangan nilai tukar di negara-negara di kawasan.
"Kami melihat itu sebagai sesuatu yang normal. Jadi kalau seandainya nilai tukar itu berada di atas Rp10.000 per dolar AS, kami mohon masyarakat untuk tenang karena Bank Indonesia akan selalu menjaga stabilitas nilai tukar," ujarnya.
Menurut Agus, faktor eksternal dan internal memberikan pengaruh hampir sama besar terhadap pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
Faktor eksternal yaitu perkembangan yang terjadi di dunia internasional, khususnya terkait kebijakan Amerika Serikat yang menyatakan akan mengurangi stimulus moneter. Di sisi lain, lanjutnya, koreksi pertumbuhan ekonomi di China juga turut berpengaruh.
"Kita juga melihat masih terjadi korekssi harga komoditi. Paling tidak di tahun 2013, masih ada harga komoditi andalan ejkpor indonesia mengalami penurunan sekitar 12%. Ini akan berdampak," katanya.
Adapun faktor internal yang terus dipantau oleh bank sentral yaitu tingkat inflasi. "Ini [inflasi] sangat kita perhatikan, termasuk transaksi berjalan."
BI: Jangan Panik, Rupiah Menuju Ekuilibrium baru
Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menyebutkan nilai tukar rupiah sedang bergerak menuju suatu ekuilibrium yang baru.Hal itu dikemukakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ketika ditemui di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 menit yang lalu
Pemerintah Telah Kucurkan Rp13,7 Triliun untuk Bangun Rumah Murah
9 menit yang lalu
Menpar Undang Investor UEA, Suntik Buat Pariwisata RI?
46 menit yang lalu