Bisnis.com, JAKARTA—Importir optimistis sebanyak 12.500 sapi siap potong akan segera masuk ke Tanah Air pada awal Agustus tahun ini.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan importasi akan segera dilakukan apabila perusahaan importir telah mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan.
“Kalau izin importasi bisa diberikan hari ini, maka pada 26 dan 30 Juli pengapalan sudah bisa dilakukan, kemungkinan totalnya sekitar 12.500 ekor. Sampai ke Indonesia dalam waktu 4 hari dan masuk pasar 2 hari kemudian,” kata Joni saat dihubungi Bisnis, Rabu (24/7/2013).
Dia menambahkan tanggal pengiriman ini mengacu pada ketersediaan jadwal kapal dari Australia ke Indonesia. Pihaknya optimistis total importasi itu bisa terealisasi maksimal pada H+5 Lebaran.
Pihaknya mengungkapkan sudah terdapat 15 perusahaan yang mengajukan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) di Kementerian Pertanian. Namun, baru lima perusahaan saja yang disetujui.
Rencananya, hari ini kelima perusahaan tersebut akan segera mengajukan SPI ke Kemendag. Kelima perusahaan terdiri dari PT Bina Mentari Tunggal, PT Lembu Jantan Perkasa, PT Rumpinary Agro Industri, PT Agro Giri Perkasa, dan PT Legok Makmur Lestari.
Kendati demikian, Joni berpendapat harga sapi siap potong di Australia berisiko mengalami kenaikan seiring tingginya peningkatan permintaan impor dari Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada yang terbebani karena harga lebih rendah dibandingkan dengan sapi bakalan.
“Mudah-mudahan tidak naik terlalu tinggi karena pemerintah Australia sudah mau berkomitmen untuk membantu pemerintah kita,” pungkasnya.
Apfindo yang telah berkomitmen bersama pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi mengaku telah menjual sapi senilai Rp33.000 per kilogram hidup kepada rumah pemotongan hewan (RPH).
“Seluruh anggota kami telah berkomitmen menjual dengan harga murah, bahkan di Medan ada yang jual Rp32.500 per kiloram hidup,” ungkapnya.
Dia menjelaskan sampai hari ini pihaknya sudah memotong 24.849 ekor eks sapi bakalan. Jumlah ini sekitar 49% dari total realisasi Juli sejumlah 50.000 ekor. Pihaknya optimistis sisa alokasi sapi bakalan sebesar 59.000 ekor dari total 109.000 ekor akan dipotong pada Agustus.