Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Daging Bulog Tak Laku

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Sabtu (20/7/2013), dari 32 ton daging sapi beku yang diimpor Bulog, baru 12 ton yang sudah terserap pasar, sedangkan 20 ton masih disimpan di gudang pendingin.

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Sabtu (20/7/2013), dari 32 ton daging sapi beku yang diimpor Bulog, baru 12 ton yang sudah terserap pasar, sedangkan 20 ton masih disimpan di gudang pendingin.

Padahal, harga daging Bulog hanya Rp75.000 per kg jauh lebih murah daripada harga pasar yang mencapai lebih dari Rp100.000 per kg.

Bagaimana jika 200 ton daging sudah sampai di Indonesia melalui kargo udara. Lalu, yang melalui laut mencapai 2.800 ton.

Ini penyebab daging Bulog kurang laku di pasar. Kosumen selama ini sudah terbiasa dengan daging segar bukan daging beku.

Sementara itu, daging sapi yang diimpor Bulog merupakan daging sapi beku. Oleh karena itu, konsumen lebih memilih daging segar.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Feedloter Indonesia (Apfindo) Joni Liano, Senin (22/7/2013).

Joni menambahkan kemungkinan daging Bulog itu banyak mengandung lemak. Padahal, masyarakat Indonesia tidak menyukai lemak.

Adapun, jika lemak dipisahkan dari daging oleh pedagang, maka harga daging tanpa lemak juga tidak terlalu jauh dengan harga daging sapi segar lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper