Bisnis.com, BANDA ACEH— Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) membangun empat unit gudang Sistem Resi Gudang (SRG) dengan estimasi investasi mencapai sekitar Rp20 miliar.
Empat unit gudang SRG yang akan dibangun pada tahun ini di Nangroe Aceh Darussalam diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp4 miliar-Rp5 miliar per gudang.
Gudang SRG tersebut tersebar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Bireun, dan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sutriono Edi mengatakan gudang SRG di Aceh Tengah dan Bener Meriah diperuntukkan khusus untuk komoditas kopi Gayo.
Adapun gudang SRG di Kabupaten Bireun dan Kabupaten Aceh Besar diperuntukkan khusus untuk komoditas gabah, beras, dan jagung.
Gudang SRG itu memiliki kapasitas masing-masing sebesar 1.500 ton, sehingga total komoditas yang dapat ditampung oleh keempatnya mencapai 6.000 ton.
“Sebelumnya kami sudah pernah bangun gudang di sini [Provinsi Aceh]. Kami lihat potensi di sini besar, khususnya kopi. Makanya kami bangun gudang lagi, menggunakan Dana Alokasi Khusus [DAK]. Harapannya dapat meningkatkan ekonomi rakyat di sini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/7/2013).
Dia menyebutkan sistem resi gudang dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena dengan menyimpan barangnya di gudang pada panen raya, petani dapat menjual komoditas ketika harga sedang bagus.