Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah RI dan Laos menjajaki kemungkinan pembukaan penerbangan langsung Jakarta – Vientiane untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat dan kalangan bisnis di kedua negara.
Hal itu dikemukakan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa pada pertemuan keempat Komisi Bersama tingkat Menlu Indonesia-Laos (The Fourth Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC RI-Laos), di Laos.
Ini merupakan forum strategis kedua menlu untuk mengevaluasi perkembangan, mengidentifikasi peluang baru, dan mengatasi berbagai hambatan kemajuan kerja sama kedua negara.
Dengan pembukaan penerbangan langsung, diharapkan kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Laos dapat meningkat pada masa-masa mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, Marty juga mengusulkan diselenggarakannya acara temu usaha kalangan bisnis Indonesia - Laos untuk mendorong peningkatan perdagangan kedua negara yang saat ini mencapai 300%.
Marty mengemukakan kerjasama perdagangan antara kedua negara dalam 2 tahun terakhir berada pada titik yang menjanjikan. Dalam 1 tahun terakhir, ujar Marty, meningkat 300% dari US$9,9 juta pada 2011 menjadi US$ 27 juta pada 2012.
“Ke depan, perdagangan langsung Indonesia-Laos harus didorong lagi,” ujar Marty sebagaimana ditulis dalam rilis yang diterima Bisnis hari ini, Kamis (11/7/2013).
Marty menekankan penguatan tiga prioritas kerja sama Indonesia – Laos yang telah ditetapkan Presiden RI yaitu perdagangan dan investasi, pertanian dan pendidikan.
Selain isu bilateral, kedua Menlu juga membahas isu-isu di kawasan, khususnya persiapaan menghadapi pembentukan Komunitas ASEAN.