Bisnis.com, MAKASSAR - PT Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan (Perusda Sulsel) bekerja sama dengan PT Lippo Karawaci Tbk membangun hotel bintang tiga di kawasan strategis Tanjung Bunga, Makassar yang ditargetkan selesai dalam 9 bulan.
Pembangunan Grand Sayang Park Hotel didanai dari penjualan sisa saham milik Perusda di Imperial Aryaduta sebesar 0,08% atau senilai Rp60 miliar.
Menurut Direktur Utama Perusda Sulsel Haris Hodi saham tersebut diambil alih oleh Lippo sekaligus sebagai pihak yang membangun hotel.
"Dana Rp60 miliar itu hanya bangunannya saja, kalau nilai tanahnya kami belum bisa estimasi," kata Haris, Kamis (11/7).
Bangunan hotel itu terdiri atas 8 lantai dengan 100 kamar dan silengkapi dengan fasilitas ruang pertemuan dan sarana olahraga.
Hotel tersebut berada di dekat fasilitas gedung pelatihan milik Pemprov Sulsel dan tidak jauh dari Trans Mall Studio. Letaknya yang strategis, kata Haris, akan menjadikan Grand Sayang sebagai ikon baru di Sulsel.
Peletakan batu pertama atau ground breaking dilakukan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (11/7).
"Membangun hotel adalah bisnis yang tidak pernah kering, karena itu lokasinya sangat menentukan. Hotel ini tidak jauh dari tempat wisata dan pusat belanja," kata Syahrul.
Selain kerjasama pembangunan hotel, kata Syahrul, pemda dan Lippo sedang membangun 5 rumah sakit modern di Bone, Parepare, Palopo, Toraja dan Bantaeng. Pembangunan rumah sakit yang akan diberi nama Siloam Sayang itu ditarget tuntas kurang dari satu tahun.
Direktur Lippo Karawaci Wahyu Tri Laksono menyebut kerja sama ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pembangunan di Sulsel.
"Kami berkomitemen menjaga investasi kami di kawasan Tanjung Bunga. Pembangunan rumah sakit ini juga menunjukkan kami tidak hanya berinvestasi di ibukota provinsi, tetapi juga investasi di kabupaten," katanya.
