BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono menjelaskan kenaikan harga bahan pangan Ramadhan tahun ini diperkirakan disebabkan oleh dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tingginya permintaan dan ekspektasi pedagang mencari keuntungan besar.
"Kenaikan harga itu salah satunya disebabkan dampak kenaikan harga BBM karena biaya transportasi meningkat, meskipun pengaruhnya sedikit. Selain itu juga karena efek psikologis permintaan yang meningkat serta ekspektasi pedagang untuk dapat keuntungan lebih," ujar Suswono dalam konferensi pers ketahanan pangan bulan Ramadhan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Suswono, pemerintah akan mengintensifkan pemantauan pasokan dan harga pangan untuk merumuskan antisipasi masalah pasokan distribusi dan harga pangan.
Selain itu dengan meningkatkan kelancaran distribusi bahan pangan dari daerah sentra produksi ke daerah konsumen.
"Karena faktanya meskipun di konsumen itu tinggi, di petani sebenarnya harga rendah. Jangan sampai konsumen diberatkan padahal harga di petani masih rendah," kata Suswono.
Pemerintah juga akan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kepastian penyediaan pasokan, untuk mencegah terjadinya kepanikan, serta meningkatkan keamanan pangan untuk mencegah beredarnya bahan pangan yang tidak mematuhi kaidah keamanan seperti makanan kedaluwarsa, mengandung formalin dan bahan berbahaya lain.
"Pemerintah juga akan memfasilitasi melalui BUMN dan Pemerintah Daerah dengan menggelar pasar murah serta operasi pasar. Bahkan di DKI Jakarta sendiri akan ada subsidi bagi harga daging," ujar dia.
Di sisi lain dia juga mengimbau kepada asosiasi dan pengusaha untuk tidak memanfaatkan kesempatan Ramadhan dengan meningkatkan harga bahan pangan secara tidak wajar. "Bagi pelaku usaha tidak terpuji tentu akan ada sanksi," kata dia.
HARGA PANGAN: Pedagang Cari Keuntungan Besar
BISNIS.COM, JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono menjelaskan kenaikan harga bahan pangan Ramadhan tahun ini diperkirakan disebabkan oleh dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tingginya permintaan dan ekspektasi pedagang mencari keuntungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
![Bahan Bakar Laju United Tractors (UNTR) Semester II/2024](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/07/27/1785821/ihsg_saham_premium_1717800686.jpg?w=400&h=267)
1 jam yang lalu
Bahan Bakar Laju United Tractors (UNTR) Semester II/2024
![Kuota FLPP Menipis, Nasib Rumah Subsidi Kritis!](https://images.bisnis.com/thumb/posts/2024/07/26/1785608/bi-dul-23-kpr_btn-05_1716805298.jpg?w=400&h=267)
1 hari yang lalu
Kuota FLPP Menipis, Nasib Rumah Subsidi Kritis!
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 jam yang lalu
Jalan Jauh Pake Mobil Listrik Bebas Khawatir dengan Hyundai Ioniq 5
18 jam yang lalu
Stargazer, Partner Andalan Mobilitas Keluarga
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
![Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper](https://cdn.bisnis.com/bisnis-web/assets/images/QR-bisnis-indonesia.jpg?id=8ab86a2c2907829efb031a93eac7742c)