BISNIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku kecewa terhadap waktu tunggu kontainer alias dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang meningkat menjadi 13-17 hari.
“Saya sangat, sangat kecewa terhadap dwelling time yang terus meningkat. Padahal dalam rakor, jelas sekali saya katakan (diturunkan menjadi) 4 hari dalam waktu 3 minggu. Kenyataannya bukannya turun, malah naik. Ada apa ini,” ujarnya, Kamis (4/7/2013).
Hatta pada Januari sempat melontarkan keinginannya menurunkan dwelling time di Tanjung Priok dari 6,7 hari menjadi 4 hari pada tahun ini guna meningkatkan daya saing dan memangkas biaya logistik di Tanah Air.
Namun, dwelling time justru semakin parah dari rata-rata 10-13 hari pada April menjadi 13-17 hari pada Juni.
Hatta mengaku belum mengetahui pihak mana yang memberikan andil paling besar dalam masalah tersebut.
Namun, saat dimintai tanggapan tentang keluhan pengguna jasa pabean yang lebih banyak diarahkan pada otoritas bea dan cukai, Hatta hanya berkata, ”Kalau sudah begini, biasanya saling menyalahkan.”
Kemenko Perekonomian, lanjutnya, akan meminta pertanggungjawaban dari seluruh pihak, mulai dari Ditjen Bea dan Cukai, Pelindo II, depo kontainer hingga pengguna jasa.
Hatta sejauh ini baru mendengar laporan dari Pelindo II mengenai kepadatan terminal akibat penumpukan kontainer. “Saya akan dengar semuanya,” ujarnya.
Kendati demikian, Hatta enggan menyebut dalam waktu berapa lama persoalan peningkatan dwelling time akan dituntaskan.