BINSIS.COM, KULON PROGO-- Harga bahan pangan di sejumlah daerah a.l. Kulon Progo terus bergerak naik pascakenaikan harga BBM jenis Premium sejak Sabtu (20/6/2012) menjadi Rp6.500 per liter dari sebelumnya Rp4.500 dan solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter, Jumat (28/6/2013).
Harga bawang putih tipe cating melonjak Rp5.000 per kilogram dari Rp18.000 menjadi Rp13.000, bawang putih Cinco Rp10.000 dan bawang merah sudah Rp20.000-Rp40.000 per kilogram.
Seorang pedagang daging ayam Pasar Wates Yulianti mengatakan harga daging ayam terus naik cukup tinggi, Rp4.000 per kilogram. Saat ini harga daging ayam sudah di level harga Rp28.000 per kg dari Rp24.000 per kg atau naik Rp4.000 per kg.
Harga telur, di pasar tradisional Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kenaikan dari Rp17.500 hingga Rp20.000 per kilogram.
“Harga telur sudah tidak selama bulan ini [Juni 2013]. Terus naik. Dan, mungkin masih akan ters naik hingga 1 pekan ke depan. Harga saat ini, harga tertinggi selama 2013. Ini akibat tingginya permintaan,” ujar Sugeng, pemilik warung kebutuhan pokok di Sentolo, Kulon Progo, Jumat (28/6/2013).
Sementara itu, kata Sugeng, harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil tinggi. Meski ada kenaikan harga berkisar Rp200 hingga Rp500 per kg dampak dari kenaikan bahan bakar minyak.
“Kenaikan Rp200 hingga Rp500 per kg wajar, karena biaya transportasinya naik. Kenaikan kebutuhan pokok itu disebabkan naiknya biaya transportasi, bukan karena ketersediaan barang," kata dia.
Kemudian, harga beras IR 64 lokal Rp7.300 per kg, beras delanggu dan mentik wangi kualitas premium antara Rp8.500 hingga Rp9.000 per kg. Harga minyak goreng merek Barco yang semula Rp9.200, sekarang menjadi Rp10.000 per kg dan minyak goreng sawit Rp10.500 per kg. Dia mengatakan harga gula pasir dan tepung terigu masih stabil. Harga gula pasir masih Rp11.000 per kg, tepung terigu Rp7.000 per kg.
Seorang pedagang sayuran, Surayem mengatakan, harga sayur stabil. Harga terung Rp3.500 hingga Rp4.000 per kg, wortel Rp9.000 per kg, kacang panjang Rp4.000 per kg, dan pare Rp3.500 per kg.
Di Cilacap, harga telur dan daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, juga terus melonjak pascakenaikan harga bahan bakar minyak. Harga telur ayam ras, mencapai Rp20.000 per kilogram, sedangkan harga daging ayam potong sebesar Rp31.000 per kg.
Salah seorang pedagang di Pasar Adipala, Karman mengatakan bahwa harga telur setiap hari mengalami kenaikan sebesar Rp200--Rp250 per kg. “Pada Selasa (25/6/2013), harga telur masih Rp19.500 per kg, sejak Kamis (27/6/2013) naik menjadi Rp20.000 per kilogram. Padahal, pada Kamis (27/6/2013), hanya Rp19.000,” katanya.
Menurut dia, kenaikan tersebut disebabkan pemasok telah menaikkan harga telur dengan alasan ada pembengkakan biaya pengiriman dan kenaikan harga pakan. Selain itu, permintaan dari masyarakat cukup tinggi, sedangkan pasokan telur tidak mengalami kenaikan. “Saya beli telur dari pemasok dengan harga Rp19.000 per kg, sehingga saya jual Rp20.000 per kg,” kata dia menjelaskan.
Sementara itu, Parsiyem mengatakan, kenaikan harga daging ayam tidak hanya disebabkan adanya pembengkakan biaya pengiriman, tetapi juga kenaikan harga pakan dan tingginya permintaan dari masyarakat. Harga daging ayam saat ini mencapai Rp31.000 per kg atau naik Rp1.000 dari Selasa (25/6/2013) Rp30.000 per kg.
“Padahal, harga daging ayam potong pada pekan lalu masih Rp28.000 per kg," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang peternak ayam petelur di Purbalingga, Agus Tjatur mengatakan bahwa harga berbagai jenis pakan ayam rata-rata mengalami kenaikan sebesar Rp75--Rp100/kg pascakenaikan harga BBM. (Antara/msb)