BISNIS.COM, JAKARTA - Global Consumer Goods Forum menyatakan lebih dari 400 perusahaan barang kebutuhan sehari–hari berkomiten bahwa pada 2020 seluruh minyak sawit dan kertas yang dibelinya itu bersertifikat dan diproduksi secara berkelanjutnya.
Paul Polman, Board of Director CGF sekaligus CEO Unilever, menuturkan forum tersebut memiliki komitmen untuk terus meningkatkan pembelian bahan baku bersertifikat.Dua komoditas yang utama, yakni minyak kelapa sawit (crude palm oil) serta pulp and paper.
"Ini komitmen yang sifatnya suka rela," tutur Polman di sela Tropical Forest Alliance 2020 Meeting, Kamis (27/6/2012).
Yang pasti, katanya, banyak perusahaan besar, seperti Cargil, Cocacola, Unilever, dan Kraft yang menyadari pentingnya rantai suplai yang bekelanjutan bagi produk mereka dan berkomitmen untuk membeli bahan baku yang bersertifikat
Dalam bisnis consumer goods saat ini, imbuh Polman, perusahaan didorong meningkatkan transparansi atas asal muasal produk mereka. Transparansi tersebut membuat aspek kelestarian bahan baku menjadi salah satu hal penting.
"Memang masih ada perusahaan kecil yang belum melangkah ke sana. Tapi saya katakan, mereka akan menghadapi masalah kalau menerapkan praktek bisnis yang tidak berkelanjutan," ujarnya.
Polman menuturkan Unilever sebagai perusahaan multinasional berkomitmen untuk mengurangi deforestasi dari rantai suplai bahan baku. "Pada 2012 kami sudah membeli 100% sawit yang bersertifikat dan bisa ditelusuri bahwa sumbernya sustainable," kata Polman.
Pada 2015, Unilever juga menargetkan sebanyak 75% pulp and paper yang dibeli berasal dari hutan yang dikelola secara lestari. "Kami harap bisa 100% pada 2020," ujarnya.