BISNIS.COM, JAKARTA— Pembangunan pusat perdagangan di daerah dinilai sulit menyaingi kondisi pasar di Jakarta, karena berbagai kendala yang ada.
Sekjen Ikatan Analis Properti Indonesia F. Suherman mengungkapkan kemajuan pusat perdagangan di Jakarta akan sulit diduplikasi di daerah.
“Misalnya, banyak pembeli berasal dari Samarinda. Lalu pengembang berpikir bisa membangun ITC di Samarinda. Bisnis seperti ini, tidak dengan mudah diduplikasi,” ujar Suherman yang juga menjabat sebagai Executive Director Century 21, Kamis (27/6/2013).
Karena proses distribusi, jelasnya, membuat harga barang menjadi lebih mahal. Pada akhirnya, orang dari daerah cenderung memilih melakukan pembelian langsung ke Jakarta. Belum lagi, tambahnya, kondisi infrastruktur yang belum memadai.
“Sumbernya di mana? Masyarakat akan tetap mencari sampai ke hulu, karena harganya akan lebih murah,” katanya.
Meski pusat perdangangan yang dibangun tetap berjalan, paparnya, arus perdagangan belum akan terbentuk seperti yang terjadi di Ibu Kota.