BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menjaring masukan dari publik dalam sayembara tata kota guna memperkuat perencanaan dan perancangan kota Jakarta hingga 2050.
Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan pihaknya menjaring masukan dari publik melalui sayembara perencanaan dan perancangan kota “Green Metropolis Jakarta 2050” untuk memberikan penguatan dalam perencanaan tata kota Jakarta.
“Masukan dari publik yang menjadi peserta sayembara sangat penting karena sangat menguatkan DKI ketika ada deal dengan pemerintah sekitarnya,” katanya di Jakarta, Rabu (18/6/2013).
Dia menjelaskan masukan ini terutama untuk menguatkan implementasi peraturan daerah No.1/2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2013, RTRW Kota/Kabupaten dan untuk meninjau kembali peraturan presiden No.54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Puncak Cianjur (Jabodetabekpunjur).
Dia menjelaskan masukan dari publik yang telah dijaring dapat melelengkapi perencanaan tata kota DKI yang secara umum bersifat sektoral dan struktural. Masukan tersebut, imbuhnya, dapat memperkuat perencanaan yang sudah ada hingga 2030.
“masukan dari sayembara banyak yang diluar struktur yang dibahas, yakni meliputi keterkaitan dengan sosial ekonomi dan dengan masyarakat umum. Misalnya soal penge-trap-an di sungai Ciliwung, kemudian ada di Kota tua,” jelasnya.
Sarwo menambahkan masukan dari publik yang dijaring dalam sayembara tersebut akan menjadi masukan atau bahan evaluasi bagi perencanaan pada 2050, yakni Green Metropolis.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Direktorat Jenderal Penataan Ruang menggelar sayembara tersebut untuk menjaring gagasan visioner untuk pengembangan kawasan Jabodetabekpunjur. Sayembara yang dimulai sejak tahun 2012 ini telah menyisakan 10 karya finalis dari 79 karya pada tahap I yang berasal dari beberapa negara, seperti Indonesia, Singapura, Jerman, belgia dan Belanda.